resensi

Representasi Simbol-Simbol Budaya Islam dalam Film "Merindu Cahaya de Amstel" (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)

Sabtu, 6 Juli 2024 | 07:14 WIB
Ilustrasi (pixabay/MasterTux)

KLIKANGGARAN -- Film tidak hanya digunakan semata sebagai hiburan namun secara lebih khusus dapat di jadikan sebagai alat yang efektif untuk media dakwah suatu agama seperti pada zaman sekarang banyak sekali film-film bertema Islam yang sudah banyak tayang. Salah satu contohnya adalah film "Merindu Cahaya de Amstel."

Terdapat makna simbol budaya Islam pada film Merindu Cahaya de Amstel yang dirilis pada tahun 2022 di seluruh bioskop Indonesia, merepresentasikan Agama Islam dari berbagai aspek, termasuk pakaian, tempat ibadah, ritual/tradisi dan warna. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce yang berbasis pada tiga elemen utama: tanda (sign), acuan (object), dan pengguna tanda.

Dalam film ‘Merindu Cahaya de Amstel’, sesungguhnya menceritakan kehidupan seorang gadis mualaf keturunan asli Belanda bernama Khadija (Amanda Rawles) yang memiliki luka masa lalu yang kelam hingga melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak racun namun Allah memiliki takdir untuk Ia dapat selamat.

Kehadiran Fatimah (Oki Setiana Dewi) sebagai penyelamat dari kehidupan Khadija sehingga dengan seiring berjalannya waktu memutuskan Ia untuk menjadi mualaf di tengah gempuran belum banyak wanita muslim di negara Belanda tersebut.

Selain dua pameran diatas, ada pameran pendukung lainnya yang menjadi sahabat dari Khadija seperti Nicholas (Bryan Domani) yang jatuh cinta dengan Khadija, namun ternyata terhalang oleh Kamala (Rachel Amanda) yang mencintai Nicholas terlebih dahulu.

Persahabatan mereka di uji habis-habisan karena perasaan cinta yang hadir, namun peran dari Joko (Ridwan Raemin) sebagai pelerai antara ketiganya mampu membuat akhir cerita menjadi indah karena saling mengalah dan bersatunya pameran Khadija dan Nicholas setelah melewati perdebatan dan perbedaan yang rumit.

Cinta memang harus berkorban seperti pengorbanan Nicholas yang masuk islam awalnya demi cintanya kepada Khadija namun keikhlasan dan ketulusannya lah yang membawa Khadija luluh hati dan menerima Nicholas. Hasil dari representasi simbol yang terdapat pada Film Merindu Cahaya de Amstel sebagai berikut :

1. Jilbab
Dalam cuplikan film pada menit 2:35 ini mengawali sebuah cerita dengan pertemuan yang tidak di sengaja oleh pameran utama Khadija dan Nicholas. Sebagai Fotografer dan Jurnalis Nicholas gemar memotret secara random objek di sekeliling sembari mencari referensi sebagai bahan dari berita yang akan dipublish-nya.

Makna Simbol Jilbab bagi Perempuan Muslimah:

Hijab bagi perempuan muslimah memiliki makna yang luas dan mencakup semua yang menutupi aurat, lekuk tubuh, dan perhiasan wanita dari ujung rambut sampai kaki dalam hal ini Khadija memakai jenis Hijab yaitu Jilbab sebagai penutup auratnya yaitu rambut.

Definisi Jilbab sendiri yaitu kain yang lebih lebar dari khimar dan dipakai di atas khimar. Hijab bagi perempuan Muslimah memiliki makna yang penting dalam menjaga kesalehan dan kehormatan diri.

Dalam Islam, wanita dimuliakan dan dihargai, dan hijab menjadi salah satu bentuk menjaga aurat dan kesalehan. Namun, perbedaan pendapat mengenai hijab masih sering terjadi, baik di kalangan muslim maupun non-muslim. Jilbab sama dengan hijab muslimah, yaitu seluruh pakaian yang menutupi aurat, lekuk tubuh, dan perhiasan wanita.

Dalam hal ini karena latar tempat film ini adalah luar negeri yaitu Belanda, makna hijab sendiri mengartikan sebuah identitas Perempuan muslim yang membedakan dengan orang-orang lainnya terlebih di negara tersebut tidak banyak yang beragama Islam.

2. Masjid
Pada durasi film ke 1:24:50 menampilkan masjid sebagai simbol ke-Islaman yang kedua. Disini Nicholas yang sudah memiliki keputusan untuk menjadi Mualaf dan memeluk agama Islam lalu dikukuhkan dengan pengucapan dua kalimat syahadat yang dilakukan dalam masjid.

Halaman:

Tags

Terkini