KLIKANGGARAN -- Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu karya sastra Indonesia yang paling berpengaruh.
Novel Bumi Manusia merupakan alah satu novel tetralogy Buru-nya Pramoedya Ananta Toer yang pada masa Orde Baru sangat sulit untuk didapatkan.
Novel Bumi Manusia ini tidak hanya menyajikan sebuah kisah cinta yang epik, tetapi juga menggambarkan kondisi sosial yang kompleks pada masa kolonial HIndia Belanda di Indonesia.
Nilai sosiologi merujuk pada prinsip-prinsip, norma-norma, dan keyakinan-keyakinan yang menjadi dasar dalam kajian sosiologi.
Dalam sosiologi, nilai-nilai ini membantu dalam memahami, menganalisis, dan menjelaskan berbagai aspek kehidupan sosial.
Baca Juga: Pentas Seni Akhirussanah TK Tunas Kancana Penuh Kegembiraan dan Keceriaan
Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, kita dapat memahami lebih dalam tentang berbagai nilai sosial yang terkandung dalam novel ini.
Kolonialisme dan Penindasan: Bumi Manusia menggambarkan secara jelas bagaimana penjajahan Belanda memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat pribumi di Indonesia.
Pramoedya menunjukkan bagaimana sistem kolonialisme menciptakan ketidakadilan, ketimpangan, dan penindasan terhadap rakyat pribumi.
Ketimpangan Sosial: Melalui kisah cinta antara Minke dan Annelies, novel ini juga menggambarkan ketimpangan sosial yang ada di masyarakat kolonial.
Meskipun Minke memiliki bakat dan kecerdasan yang luar biasa, namun dia tetap menghadapi berbagai hambatan dan diskriminasi karena latar belakangnya sebagai anak pribumi.
Baca Juga: Setelah melalui perjuangan panjang, Akhirnya PT MPG memenuhi Hak Eks Karyawan Yang Di PHK
Perlawanan dan Perjuangan: Meskipun hidup di bawah penindasan dan ketimpangan, karakter-karakter dalam novel ini tetap menunjukkan semangat perlawanan dan perjuangan untuk meraih kebebasan dan martabat.
Pramoedya menekankan pentingnya kesadaran akan identitas dan harga diri dalam menghadapi penjajahan dan penindasan.