KLIKANGGARAN -- Novel Pulang karya Leila S. Chudori bukan hanya sebuah kisah, tetapi juga merupakan sebuah teks yang penuh dengan makna dan simbol.
Dengan menerapkan pendekatan semiotika Roland Barthes, kita dapat mengeksplorasi berbagai level makna dalam novel Pulang ini.
Novel Pulang mengisahkan tentang perjalanan Dimas Suryo dalam mencari kebenaran tentang kepergian ayahnya, yang merupakan seorang aktivis politik yang hilang pada masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia.
Cerita ini membawa pembaca dalam perjalanan emosional dan historis yang mengungkapkan banyak sisi gelap dari sejarah Indonesia.
Dalam menganalisis Pulang dengan pendekatan semiotika Roland Barthes, kita dapat memperhatikan beberapa konsep kunci, termasuk:
Baca Juga: Ketua DPRD Anita Yasmin Tegaskan Kepada TAPD Segera Menyalurkan Gaji PNS dan Honorer
Denotasi dan Konotasi:
Denotasi merujuk pada makna literal atau yang tampak dari suatu teks, sementara konotasi merujuk pada makna yang lebih dalam atau simbolis.
Dalam Pulang, kita dapat melihat bagaimana Leila S. Chudori menggunakan denotasi dan konotasi untuk menggambarkan kompleksitas sejarah dan emosi dalam cerita.
Tanda dan Signifikasi:
Dalam semiotika Barthes, tanda adalah sesuatu yang menunjukkan atau mewakili sesuatu yang lain. Signifikasi adalah proses pemberian makna terhadap tanda tersebut.
Dalam Pulang, kita dapat mengidentifikasi berbagai tanda yang digunakan untuk merepresentasikan sejarah politik Indonesia, perjuangan keluarga, dan emosi tokoh-tokoh dalam novel.
Mitos dan Mitologi:
Barthes mengemukakan bahwa dalam budaya modern, mitos tidak hanya berada dalam cerita-cerita kuno, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.