KLIKANGGARAN -- Cerpen "Carik" menceritakan tentang bagaimana kegigihan dan keteguhan hati seorang kakek bernama Pekak dalam mempertahankan warisan keluarga satu-satunya berupa sawah.
Tema dari cerpen ini adalah tentang kepercayaan dan keagamaan. Hal ini bisa dilihat dari isi cerpen yang menceritakan sebuah keberadaan Pura yang terletak di sawah tersebut dan Pura ini dikeramatkan oleh warga desa Tegallinggah.
Tokoh utama dalam cerpen Carik karya Luh Komang Galuh Somia Antari adalah Wayan Kevin yang mempunyai sifat protagonis.
Wayan Kevin diceritakan sebagai tokoh yang sederhana dan tidak suka hiruk pikuk perkotaan dengan segala kemutakhirannya
Tokoh tambahan lain nya adalah Pekak,pekak diceritakan sebagai sosok yang berteguh hati dalam mempertahankan apa yang menjadi miliknya. Pekak berperan sebagai tokoh tambahan karena memperkuat kedudukan tokoh utama
Konflik ini di mulai ketika anak laki laki nya pekak berniat menjual sawahnya kepada tetangga nya,tapi pekak tidak setuju hingga menimbulkan perseteruan ayah dan anak.
Alur yang digunakan pada cerpen ini adalah alur maju dan alur mundur. Alur maju karena peristiwanya diceritakan secara kronologis dengan cerita yang mengalir, sedangkan ada salah satu adegan dimana Wayan Kevin mengingat masa lalu nya saat mengobrol dan diberikan nasehat oleh kakeknya untuk menjaga warisan leluhur berupa sawah.
Cerpen "Carik" mempunyai nilai agama yang sangat tinggi. Tokoh Wayan Kevin memiliki jiwa pemberani dan ksatria dalam mengambil sikap untuk memilih mempertahankan warisan leluhur daripada menjauh dan merasa gengsi untuk hidup menjadi petani
Amanat yang kita dapat dari cerpen ini mengajarkan kita supaya mampu mengolah sumber daya alam yang sudah ada sebagai suatu warisan yang harus kita jaga dan lanjutkan.
Penulis: Selvi Lestari (Mahasiswa Sastra Indonesia Unpam)