KLIKANGGARA -- Analisis semiotika terhadap novel "Retak" karya Azhara Natasya mengungkap dua lapisan makna berdasarkan teori Roland Barthes, yaitu tahap denotatif dan konotatif.
Pada tahap denotatif, kita melihat Gladys sebagai remaja perempuan yang mengalami perubahan hidup drastis setelah kematian kakaknya. Keluarga yang dulu bahagia kini dipenuhi ketegangan dan permusuhan terhadap Gladys.
Sekolah, tempat Gladys belajar, malah menjadi sumber perundungan baginya. Aldo, remaja populer, menjadi tempat pelarian dan pendukung bagi Gladys.
Tahap konotatif dalam novel ini memberikan makna yang lebih mendalam.
Kematian kakak Gladys tidak hanya mengubah dinamika keluarganya, tetapi juga menjadi simbol kehancuran kebahagiaan keluarga dan awal penderitaan Gladys.
Baca Juga: Putus Hubungan, Ayu Ting Ting Ditagih Barang Seserahan oleh Lettu Fardhana
Pengucilan yang dialaminya dari keluarga melambangkan ketidakadilan dan beban emosional yang sering kali tersembunyi dalam sebuah keluarga.
Di sekolah, perundungan yang diterima Gladys mencerminkan kritik terhadap sistem pendidikan yang gagal melindungi siswanya, menjadikan sekolah sebagai tempat penuh penderitaan, bukan keamanan.
Aldo, yang awalnya hanya teman pendukung, kemudian menjadi cinta bagi Gladys.
Kehadirannya melambangkan harapan dan pelarian dari realitas pahit yang dihadapi Gladys.
Hubungan cinta yang tumbuh di antara mereka menunjukkan betapa pentingnya kasih sayang dan pengertian dalam kehidupan Gladys yang penuh tekanan.
Baca Juga: Eksplorasi Mendalam dalam Novel “Pulang” Karya Tere Liye: Analisis Struktural
Namun, perbedaan keyakinan menjadi tembok besar yang menghalangi hubungan mereka, melambangkan rintangan sosial dan budaya yang sering kali menghambat hubungan antar manusia, serta kritik terhadap masyarakat yang masih membedakan hubungan berdasarkan keyakinan.
Melalui analisis ini, novel "Retak" tidak hanya menceritakan tentang seorang remaja yang menghadapi berbagai masalah, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang ketidakadilan, tekanan sosial, dan perjuangan untuk menemukan kasih sayang serta penerimaan di tengah dunia yang penuh dengan perbedaan dan konflik.
Artikel Terkait
Menyoroti Nilai Kesenjangan Sosial di dalam Cerpen "Pendidikan yang Ku tunggu" Karya Nisa Hayyu Rahmia
Majas yang terdapat pada lirik lagu "Tenang" Yura Yunita
Aruna dan Lidahnya: Novel Gastronomi yang Merekam Kekayaan Kuliner Indonesia
Bedah Antropologi pada Film "KKN di Desa Penari": Sebuah Analisis
Peran Budaya dan Sosial dalam Novel 'Saman' Karya Ayu Utami
Eksplorasi Mendalam dalam Novel “Pulang” Karya Tere Liye: Analisis Struktural