Teori ini membantu kita meresapi setiap detail cerita dan merasakan emosi yang ditimbulkannya.
Novel Sepotong Senja untuk Pacarku bukan hanya sebuah novel, tetapi juga sebuah karya seni yang memikat hati pembaca dengan kekuatan emosinya.
Melalui karakter-karakter yang hidup, latar belakang kota Jakarta yang detail, dan konflik-konflik yang menghentak, Ajidarma berhasil menciptakan sebuah cerita yang sulit untuk dilupakan.***
Artikel ini ditulis oleh Vika Fadillah, Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.
Artikel Terkait
Konflik Internal dalam novel 'Sang Penandai' Karya Tere Liye: Telaah Psikoanalisis Sigmund Freud
Technofeudalism: Makhluk Seperti Apa Itu?
Melampaui Realita: Kritik Terhadap Kearifan dalam "Cerpen Interaksi Manusia dengan Alam"
Contoh Resensi Novel remaja: Soca Sobhita, Sang Penulis Cilik Buku Aku, Meps, dan Beps
Analisis Nilai Antropologi dalam Novel 'Negeri 5 Menara' karya Ahmad Fuadi: Aspek Kehidupan Sosial, Budaya, dan Agama di Pesantren