Ahmad Fuadi berhasil menggambarkan pesantren sebagai sebuah komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi, serta menjadi tempat di mana para santri belajar tidak hanya tentang agama, tetapi juga tentang kehidupan dan nilai-nilai yang mengikat mereka sebagai komunitas.***
-------------
Artikel ini ditulis oleh Vika Fadillah, Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.
Artikel Terkait
Analisis Psikologi Freudian dalam Novel 'Sirkus Pohon': Eksplorasi Konflik Batin dan Pertahanan Ego
Menelisik Psikologi Sastra dalam Novel 'Paradigma' oleh Syahid Muhammad melalui Lensa Teori Sigmund Freud
Eksplorasi Psikoanalisis Freudian dalam Cerpen 'Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku' oleh Firman Fadilah
Konflik Internal dalam novel 'Sang Penandai' Karya Tere Liye: Telaah Psikoanalisis Sigmund Freud
Technofeudalism: Makhluk Seperti Apa Itu?
Melampaui Realita: Kritik Terhadap Kearifan dalam "Cerpen Interaksi Manusia dengan Alam"
Contoh Resensi Novel remaja: Soca Sobhita, Sang Penulis Cilik Buku Aku, Meps, dan Beps