Menelisik Psikologi Sastra dalam Novel 'Paradigma' oleh Syahid Muhammad melalui Lensa Teori Sigmund Freud

photo author
- Senin, 29 April 2024 | 17:15 WIB
Ilustrasi (Shopee)
Ilustrasi (Shopee)

KLIKANGGARAN --Dalam karya sastra pengarang seringkali menggabungkan elemen psikologi yang kompleks dengan narasi yang menarik untuk mengeksplorasi kedalaman karakter dan konflik emosional. Salah satu novel yang mencerminkan perpaduan ini adalah "Paradigma" karya Syahid Muhammad.

Telaah psikologi sastra dengan menggunakan teori Sigmund Freud menjadi salah satu teori yang akan dibahas kali ini.

Dalam novel "Paradigma" Syahid Muhammad membawa pembaca ke dalam dunia yang kompleks di mana karakter utama, Rana, berjuang dengan konflik batin yang mendalam. Melalui narasi yang menarik pembaca diperkenalkan dengan berbagai konsep psikologi yang meresap ke dalam alur cerita.

Salah satu konsep Freudian yang paling terlihat dalam novel ini adalah "Id, Ego, dan Superego." Arief, karakter utama, menjadi representasi dari pertempuran internal antara dorongan primitif (Id), realitas (Ego), dan standar moral internal (Superego).

Dia terjebak dalam pertarungan batin antara keinginan dan norma-norma sosial, yang tercermin dalam konflik internalnya.

Baca Juga: Dibalik Rumor Park Sung Hoon (Eun Sung) Seorang Chaebol: Pernah Tinggal di Semi Basement Selama 7 Tahun

Id

Rana dapat diasosiasikan dengan id, bagian dari kepribadian yang berkaitan dengan naluri dan dorongan-dorongan dasar. Misalnya, saat dia mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang, hanya didorong oleh keinginan dan kepuasan dirinya sendiri.

Ego

Rana juga mencerminkan ego, yang merupakan bagian dari kepribadian yang berfungsi untuk menyeimbangkan antara keinginan-keinginan id dengan realitas luar.

Meskipun sering kali terpengaruh oleh dorongan-dorongan id-nya, Rana juga menunjukkan kemampuan untuk memikirkan konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya.

Superego

Rana dapat dihubungkan dengan superego, bagian dari kepribadian yang mewakili aturan-aturan moral dan nilai-nilai yang diterima oleh individu dari lingkungan sosialnya, Rana juga memiliki kesadaran akan norma-norma sosial dan moral. Dia sering merenungkan tentang apa yang benar dan salah, dan mencoba untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya, bahkan jika itu memerlukan pengorbanan dirinya sendiri.

Teori psikoanalisis juga membantu kita memahami motivasi dan perilaku karakter dalam "Paradigma." Freud berpendapat bahwa sebagian besar tindakan manusia dipengaruhi oleh dorongan-dorongan yang tersembunyi di dalam pikiran bawah sadar mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X