KLIKANGGARAN--Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi, yang memiliki panjang yang lebih pendek daripada cerita lainnya.
Seperti halnya Cerpen "Perempuan Balian" adalah karya Sandi Firly. Cerpen ini mengisahkan tentang kepribadian Idang yang menarik untuk kita analisis menggunakan pendekatan psikologi sastra, khususnya teori Sigmund Freud.
Freud mengemukakan bahwa kepribadian seseorang terbentuk dari tiga struktur utama diantaranya yaitu id, ego, dan superego. Kita dapat melihat karakteristik Idang dalam cerpen “Perempuan Belian” ini.
Baca Juga: Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama, Bupati MFA Pesankan Ini Kepada Para Kepala Desa
Idang sebagai Manifestasi dari Id :
Idang digambarkan sebagai perempuan yang memiliki sifat-sifat tidak konvensional dan impulsif. Ia cenderung melakukan apa yang diinginkannya tanpa memperhatikan norma-norma sosial yang berlaku.
Misalnya, kebiasaannya memanjat pohon dan melakukan perjalanan sendiri ke hutan-hutan terlarang mencerminkan dorongan-dorongan yang muncul dari dalam dirinya tanpa adanya kendali.
Konflik Antara Id dan Superego :
Di dalam diri Idang, terjadi konflik antara dorongan-dorongan tidak sadar yang muncul dari id-nya dan norma-norma moral dan sosial yang diserap dari lingkungan sekitarnya, yang merupakan representasi dari superego.
Baca Juga: Sandra Dewi Bingung Harvey Moeis Gila-gilaan Beramal: Kebaikan Dia udah Gak Masuk Logika Lagi!
Ketika Idang mengalami kesurupan dan meracau tentang mimpi-mimpinya, hal ini bisa diinterpretasikan sebagai perjuangan antara dorongan-dorongan tak sadar (id) dan keinginan untuk mematuhi norma-norma sosial (superego).
Ego sebagai Mediator :
Ego, yang bertindak sebagai mediator antara id dan superego, juga terlihat dalam kepribadian Idang. Meskipun memiliki dorongan-dorongan yang impulsif dan tidak terkendali, Idang juga menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Misalnya, dia menjadi penyendiri setelah dijauhi teman-temannya, tetapi masih mampu menjalani kehidupannya dengan cukup baik.
Artikel Terkait
Memahami Kedalaman Psikologis Tokoh Gladys dalam Novel 'Retak' oleh Azhara Natasya
Novel 'Ayahku Bukan Pembohong' Karya Tere Liye: Analisis Tokoh Introvert Melalui Lensa Sigmund Freud
Kepribadian Tokoh Bendung dalam Novel 'Bu, Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini' Karya Boy Candra: Tinjauan Kajian Psikologi Sastra Carl Gustav Jung
Realitas Sosial dalam Novel Perahu Kertas Karya Dewi Lestari