Melihat Kepribadian Unik dalam Kehidupan Sosial dalam Novel ‘Cinta Brontosaurus’ Karya Raditya Dika

photo author
- Jumat, 22 Maret 2024 | 19:25 WIB
Cover Cinta Brontosaurus (dok)
Cover Cinta Brontosaurus (dok)

KLIKANGGARAN -- Apa kalian pernah membeca novel Cinta Brontosaurus sebuah novel dari Raditya Dika?

Ya, novel yang diperuntukan oleh kalangan remaja ini sangat enjoy untuk mengenang masa-masaa remaja pada saat itu, dimana anak SMA yang sudah diperbolehkan membawa mobil Timor oleh kedua orangtuanya.

Sebelum menganalisis unsur sosiologi novel ini, mari kita simak dulu bagaimana isi cerita di dalamnya.

Cerita bermula dari Radith (Raditya Dika) yang selalu menjalankan kehidupan remajanya yang bisa dibilang cukup memadai, dalam perekonomian. 

Radith sudah membawa mobil padahal zaman itu yang masih jarang sekali anak sekolahan yang sudah diberi kepercayaan membawa mobil sendiri mulai dari berangkat bersekolah dan untuk sekedar bermain.

Novel ini juga mencerikatan betapa banyaknya kegagalan Dika dalam percintaannya. Tapi kali ini kita akan membahas kehidupan sosialnya Radith.

Radith yang selalu kemana-mana menggunakan mobil Timornya untuk berpergian, selalu saja mengalamin kesialan dengan mobil timornya itu, bagaimana tidak sial. Mobil timornya acap kali mogok dalam perjalanannya seperti dalam kutipan berikut

“Gue punya mobil timor yang dijadikan bom-bom car. Intinya: mobil itu adalah mobil pertama yang dipake saat baru bisa nyetir. Dengan intinya: dengan biadab mobil itu disiksa secara ketidakprimobilan. (Cinta Brontosaurus, Raditya dika, halaman 01)

Selain itu, Cinta Brontosaurus ini sangat mengangkat kehidupan sosial dalam ketimpangan perekonomian dan keperibadian sosial.

Melalui karakter utama Radith, Raditya Dika sendiri menyoroti bagaimana latar belakang ekonomi bisa sangat berpengaruh di kehidupannya.

Terutama Ketika ia bergaul dengan teman-temannya yang Dimana ia selalu menjemput temannya menggunaka mobil timornya.

Novel ini juga menggambarkan suatu dedikasi pembelajaran kehidupan remaja, ketidaksamaan berpendapat dan pandangan negatif terhadap suatu hal, sebagaimana dalam pernyataan Nyokapnya radith

“Seperti teman-teman. Tapi Nyokap punya pandangan negatif terhadap motor.’ ( Cinta Brontosaurus, Raditya Dika, Hal 03)

Dengan novel ini kita tahu bagaimana kesenjangan sosial mulai dari perekonomian, pertemanan, dan hubungan yang baik itu bisa dijadikan suatu unsur yang menarik bagi pembaca.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X