Baca Juga: Netizen: Kematian Anjing Canon Viral di Twitter, Kok Yang Dibawa-bawa Isu SARA?
Gus Yaqut menjawab, jutsru itu terjadi berkat karakteristik NU yang melindungi dan merangkul kelompok minoritas.
"NU itu banyak besar, banyak umatnya. Orang yang besar itu selalu melindungi yang kecil," katanya.
"Dan itu sifat NU. NU itu di mana-mana ingin melindungi yang kecil. Jadi kalau sekarang Kementerian Agama menjadi kementerian semua agama, itu bukan menghilangkan ke-NU-an, tapi justru menegaskan ke-NU-annya."
"NU itu terkenal paling toleran, terkenal paling moderat," sebut Gus Yaqut menambahkan.
Baca Juga: Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ Selenggarakan KKL Daring: Harus Antusias Dong
Gus Yaqut ingin keadaan seperti sekarang di Kementerian Agama bisa dimanfaatkan untuk kebaikan umat.
"Dengan itu kita mampu mempersiapkan anak-anak kita, santri-santri kita, untuk memenangkan pertarungan di masa depan," sebutnya.***(Rio Rizky Pangestu)/Taufik el Hida
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk mensharekannya kepada siapa pun yang Anda kehendaki, terima kasih.
Artikel Terkait
Empat Fakta Terowongan Silaturahmi yang Menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta
Meski Sudah Minta Maaf, Kasus Penghinaan Komika Mc Danny Kepada HRS, Didesak Dilanjutkan ke Proses Hukum
Tidak Mau Ketinggalan, Fadli Zon Ikut Berkomentar Atas Tindakan Aipda Ambarita
Wow, Ambarita Pamerkan Six Pack Body dan Otot Kekarnya, Bisa Bikin Ibu-Ibu...
Komunitas Peduli Pendidikan Sebut Aliansi Dosen Tidak Representasikan Sivitas Akademika UNJ
Santri Siaga Jiwa Raga, Tema Hari Santri Nasional 2021, Meresapi Resolusi Jihad Hadratusyekh, Keren!
Dugaan Pelanggaran Etik, Wakil Ketua KPK Pintauli Kembali Dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK
Deputi VII BIN: Santri Menjaga NKRI dari Ancaman Ideologi Materialisme, Radikalisme, dan Terorisme