KLIKANGGARAN-- Presiden Jokowi telah melantik anggota KPU Periode 2022-2027 yang merupakan sinyalemen jika Pemilukada 2024 akan tetap berjalan sesuai agenda yang telah disepakati sebelumnya, tak terkecuali bagi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Pengamat Politik Sumsel, Fatkurohman, S Sos., mengulas jika Pilkada PALI 2024 bisa dibilang kontestasi panggung politik yang tak kalah menarik untuk disimak di Sumsel.
Hal itu dikarenakan, Bupati PALI saat ini, Ir H Heri Amalindo tak bisa maju kembali pada Pilkada PALI 2024 yang akan datang.
"Pilkada serentak 2024 akan sangat menarik disimak apalagi petahana tidak bisa lagi maju di Pilkada nanti termasuk di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)," ujar Pengamat Politik Sumsel Fatkurohman, S Sos., dalam keterangannya pada klikanggaran.com, Jum'at, 15 April 2022.
Dengan kondisi tersebut, kata Fatkurohman tokoh potensial bisa ambil bagian menjadi regenerasi pemimpin di Kabupaten PALI.
Namun demikian, Fatkur mengingatkan, tidak mudah untuk menjadi tokoh potensial.
"Tidak hanya mengandalkan popularitas saja. Pertama, Tokoh potensial harus punya social capital (modal sosial) artinya harus punya rekam jejak apa yang pernah dibuat untuk masyarakat. Dengan menjadi wakil rakyat misalnya, bisa modal untuk berbuat untuk masyarakat," paparnya.
Kedua, jaringan politik. Dengan menjadi ketua parpol menjadi modal penting untuk menjadi kandidat apalagi jika memimpin partai politik.
"Ketiga, Cost Politic (biaya Politik). Tidak bisa dipungkiri jika perhelatan pilkada membutuhkan biaya politik tidak sedikit. Bukan segalanya tapi sangat menentukan," timpalnya.
Berdasarkan pengalaman, tokoh potensial yang memiliki modal sosial dan jaringan politik yang baik, akan memiliki popularitas dan akseptabilitas baik juga sehingga menjadi modal potensial untuk menjadi kandidat.
"Jika populer, disukai oleh masyarakat dengan sendirinya menarik minat bagi siapapun ikut menyukseskan ikut dalam kontestasi," ulasnya.
Lebih jauh Fatkurohman mengulas, sejumlah nama familiar di Kabupaten PALI seperti misalnya Asri AG (PDIP), Asgianto ST., Anggota DPRD Sumsel, Suarno S.E dari Golkar, Devi Haryanto SH MH (Demokrat), serta termasuk incumbent Drs H Soemarjono bisa menjadi kandidat potensial.
"Mereka punya syarat potensial seperti modal sosial, Jaringan politik hingga biaya politik," Fatkurohman mengakhiri.