politik

Mahfud MD Nilai Reshuffle Belum Final, Prediksi Prabowo Kembali Rombak Kabinet Oktober karena Banyak Pejabat Tak Kompeten

Sabtu, 13 September 2025 | 06:56 WIB
Eks Menko Polhukam RI, Mahfud MD memuji langkah kebijakan reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden RI, Prabowo Subianto. ((YouTube.com / Curhat Bang Denny Sumargo))



(KLIKANGGARAN) – Mantan Menko Polhukam RI, Mahfud MD, memberikan apresiasi atas keputusan Presiden Prabowo Subianto yang cepat merespons demonstrasi besar akhir Agustus 2025 dengan mengganti sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih.

Salah satu perubahan besar adalah digantinya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

Menurut Mahfud, keputusan tersebut menjadi sinyal keseriusan pemerintah meredam keresahan masyarakat.

Baca Juga: Purbaya Janji Ekonomi RI Berbalik Arah Oktober 2025, Pemulihan Penuh di Akhir Tahun Jadi Ujian Kredibilitas Menkeu Baru

“Mantap, dua jempol,” ujar Mahfud sambil mengacungkan jempolnya saat hadir di siniar YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Kamis, 11 September 2025.

Ia menilai kerusuhan sebelumnya merupakan puncak dari akumulasi kekecewaan publik yang merasa tidak pernah didengar.

“Itu saya anggap langkah awal. Begitu kerusuhan luar biasa terjadi di mana-mana, kita berteriak karena merasa tidak pernah didengar,” tegasnya.

Mahfud menekankan, penyelesaian pascakerusuhan seharusnya ditempuh melalui dua tahap: tindakan cepat untuk menormalkan keadaan, lalu langkah jangka menengah dan panjang yang lebih fundamental.

Baca Juga: Ledakan Misterius di Pamulang Hancurkan Belasan Rumah, Warga Menduga Meteor Jatuh karena Suara Dentuman Dahsyat

“Langkah pertama, apapun caranya harus bisa menormalkan keadaan. Itu langsung dilakukan Presiden Prabowo dengan memerintahkan Polri dan TNI turun tangan. Hasilnya, dalam waktu singkat situasi mereda,” jelasnya.

Setelah stabil, menurutnya reshuffle kabinet adalah bagian penting.

“Kan kita semua memang mendorong reshuffle, karena ada pejabat yang dinilai tidak profesional, ada yang bermasalah secara politik, bahkan ada indikasi tindak pidana. Jadi, langkah reshuffle ini saya anggap bagus,” ujarnya.

Baca Juga: Polemik Tanggul Beton Cilincing, Gubernur DKI Minta KCN Klarifikasi, Bos KCN Tegaskan Itu Proyek Pelabuhan Milik Pemerintah

Namun, Mahfud menilai perombakan tersebut belum akhir.

“Mungkin Oktober (2025) nanti ada reshuffle lagi. Karena masih banyak pejabat yang belum memenuhi syarat kompetensi maupun integritas. Ini kan negara, bukan warung kopi,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini