Mengkhawatirkan, Inggris Dilanda Epidemi Kesehatan Mental, Penderita Gangguan Kesehatan Mental Melonjak!!

KLIKANGGARAN – Inggris selain dilanda krisis mahalnya bahan pangan sebagai dampak krisis ekonomi, kini juga berada dalam cengkeraman krisis kesehatan mental.

Seperti dilaporkan oleh Sky News, kamis (10/11/2022) krisis kesehatan mental itu menyebabkan banyak pekerja keluar perusahaan atau pekerjaan dan memicu kekurangan staf di perusahaan.

Data menunjukan pekerja yang keluar dari perusahaan atau pekerjaan itu didorong oleh penyakit jangka panjang, khususnya, kondisi kesehatan mental.

Tingkat ketidakaktifan ekonomi di antara orang sakit jangka panjang melonjak 537.500 antara tahun ini hingga Juni 2019 dan tahun hingga Juni 2022.

Baca Juga: META, Induk dari Facebook dan Instagram PHK 11 Ribu Pegawai, Inilah Penyebabnya Menurut Mark Zuckerberg!!

Sekitar 454.300 dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi, stres, dan kecemasan. Angka tersebut berkaitan dengan mereka yang berusia 16 tahun ke atas.

Penurunan tingkat partisipasi menimbulkan tantangan bagi bisnis. Meskipun jumlah lowongan pekerjaan turun setelah ledakan pekerjaan pasca-lockdown, mereka tetap mendekati level rekor.

Ini berarti pengusaha memiliki lebih sedikit pekerja untuk dipilih saat mengisi peran dan membatasi potensi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Inilah Alasan Presiden Joko Widodo Tidak Akan Hadir pada Acara HUT Partai Nasdem ke-11, Ada Apa?

Angka-angka tersebut juga menunjukkan bahwa pengusaha dapat mendukung pekerja yang mereka miliki dengan lebih baik. Jumlah orang yang bekerja dengan kondisi kesehatan mental jangka panjang melonjak 816.400 selama periode yang sama.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh perusahaan layanan profesional Deloitte menemukan bahwa biaya tahunan bagi pemberi kerja Inggris untuk kesehatan mental yang buruk telah meningkat sebesar 25% sejak awal pandemi. Hal ini dapat diukur dalam tingkat ketidakhadiran, produktivitas dan pergantian.

Kesehatan Mental dan Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatan ketidakaktifan ekonomi akan 'menahan pertumbuhan Inggris kembali'

Jonathan Haskel, anggota komite penetapan tarif Bank of England, memperingatkan bulan lalu: