KLIKANGGARAN--Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Dr Ir H Heri Amalindo MM., mendampingi Anggota DPR RI, Hj Sri Kustina Panen perdana ternak lele Bioflok di Desa Betung, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI, Rabu, 10 Agustus 2022.
Terobosan ternak lele inovasi Bioflok adalah program aspirasi dari anggota DPR RI asal Partai Nasdem, Hj Sri Kustina.
Dia pun mengapresiasi keberhasilan program ternak lele dengan inovasi Bioflok tersebut.
“Ilmu ini bisa ditularkan atau dicontoh peternak ikan lele yang lain. Dengan sistem ini tentunya akan memberikan keuntungan lebih bagi peternak ikan lele,” ujar Hj Sri Kustina.
Hj Sri Kustina akan menyampaikan hal ini kepada Dinas Perikanan Kabupaten PALI. “Ini bagus sekali dan biar menjadi masukan. program ini nantinya bisa menambah penghasilan para pondokan usaha bersama ini dan diarahkan kepada masyarakat lainnya nantinya jika usaha ini kian maju,” tambahnya.
Hj Sri Kustina selalu menekankan agar petani jangan berada di derajat rendah. Tapi dengan program pemerintah bisa naik ke derajat yang lebih tinggi terutama dalam perekonomiannya.
“Hal yang bisa kita ambil dan lakukan. Yaitu pertama, Komunikatif untuk saling asah, asih dan asuh. Kedua, Kritis atau jangan hanya puas dengan prinsip, nerimo apa adanya. Ketiga adalah Kreatif. Dan keempat adalah kompetetif,” pesan Sri Kustina.
Rusman sebagai ketua Pokdakan Usaha Bersama menjelaskan keberhasilan program yang dilaksanakan ini kuncinya adalah penggunaan Prebiotik alami yang dibuat dari rempah-rempah alam.
“Adapun khasiat inti yaitu memperbaiki sistem pencernaaan ikan dan mencegah ikan terjangkit penyakit. Dengan sistem ini ada penghematan biaya senilai Rp 700 ribu/ 1000 ekor,” ujarnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Hj Sri Kustina Heriam Alindo yang sudah memberikan program kolam bioflok ini. Juga Pak Wahab yang selalu mendampingi dan mensupport sehingga kami semakin bersemangat untuk budidaya ikan,” tambahnya.
Dikatakan Rusman, Ada 4 hal baru yang menjadi perhatian di Pokdakan Usaha Bersama ini, yaitu resiko kematian bibit ikan hanya dibawah 10%, sementara standart program secara nasional adalah resiko kematiannya 18,6%. Pemberian pakan buatan (pelet) hanya 1/3 jatah karena ada pakan alami tersedia. Untuk panen biasanya butuh waktu 3 bulan, tapi dengan sistem yang digunakan hanya membutuhkan waktu 2,5 bulan sudah bisa panen dengan besaran ikan yang lebih beratnya.
Untuk pasar Rusman mengatakan sudah mengatur dengan rapi, sehingga saat panen tidak ada kendala pasar. Hal ini karena sebagai peternak ikan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan pasar. Sehingga saat panen tidak ada kendala pemasaran.
Artikel Selanjutnya
Sentilan Bupati PALI: Seratus Kebaikan Akan Hilang Oleh Satu Kesalahan, Anda Merasa?
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Sentilan Bupati PALI: Seratus Kebaikan Akan Hilang Oleh Satu Kesalahan, Anda Merasa?
Terobosan Bupati PALI Membangun Rumah Cinta, Selain Icon Daerah, Juga Dipuji Daerah Lain
KONI PALI Kirim 24 Atlet Catur Terbaiknya di Kejuaraan Provinsi 2022 Lubuk Linggau
Atlet Lari Persembahkan 12 Medali di Kejurda, Ketum KONI PALI: Bukti Atlet Kita Bisa Bersaing
Ketua DPRD PALI Yang Juga Alumni YPIP Peris Pendopo, H Asri Ag Hadiri Penutupan Masa Orientasi Siswa
Suarakan Tuntutan Dengan Damai, Ketua DPRD PALI, H Asri Ag Puji Peserta Aksi Damai Karyawan PT Aburahmi
Bupati PALI, Ir H Heri Amalindo MM Raih Gelar Doktor Ilmu Teknik, Publik PALI Ramai Ucapkan Selamat!
Meski Sibuk Jadi Kepala Daerah, Bupati PALI Raih Gelar Doktor, Motivasi Bagi Pejabat dan Masyarakat PALI