Lima Tugas Pendidikan untuk Generasi Penerus Menurut TP Rachmat, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

photo author
- Sabtu, 4 Juni 2022 | 09:30 WIB
TP Rachmat memberikan pidato berjudul Indonesia Raya, Seribu Tahun Lamanya setelah menerima  (Instagram @triputragroup.id)
TP Rachmat memberikan pidato berjudul Indonesia Raya, Seribu Tahun Lamanya setelah menerima (Instagram @triputragroup.id)

KLIKANGGARAN - Universitas Paramadina menganugerahkan Paramadina Award 2022 kepada TP Rachmat atau nama lengkapnya Theodore Permadi Rachmat, yang menurut data Forbes adalah salah satu orang terkaya di Indonesia.

Dalam pidatonya setelah menerima Paramadina Award 2022, Sabtu (4/6/2022), dengan judul “Indonesia Raya, Seribu Tahun Lamanya, TP Rachmat menyampaikan ada lima tugas pendidikan guna menyiapkan generasi penerus.

Selain itu, TP Rachmat juga mengajak setiap orang untuk mengambil peran aktif dalam dunia pendidikan guna menyiapkan generasi penerus yang akan membangun Indonesia ke depan.

Baca Juga: Video Tugiman Viral dan Trending di Media Sosial, Siapanya Ganjar Pranowo?

Kelima tugas pendidikan teresebut adalah sebagai berikut:

Pertama, bila kita jadi pendidik, jadilah pendidik yang utuh. Pendidik yang utug adalah pendidik yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, namun juga terus berupaya menanamkan nasionalisme, spiritualitas, nilai-nilai inti, serta cara berpikir yang benar kepada seluruh siswa yang dipercayakan kepada kita.

Kedua, bila jadi pengusaha, jadilah pengusaha yang tidak berhenti pada ukuran- ukuran ekonomi yang memuaskan diri. Jadilah pengusaha yang membuka diri untuk berkolaborasi dengan institusi pendidikan, memberikan dukungan finansial yang diperlukan. Selain itu jadilah pengusaha yang membantu dunia pendidikan dengan sarana, kesempatan, serta pengalaman yang dimilikinya.

Baca Juga: Inilah Profil Demas Narawangsa Seorang Musisi Jazz yang Resmi Menjadi Suami Eva Celia, Trending di Twitter!

Ketiga, bila menjadi tokoh agama, jadilah tokoh agama yang memahami agama sampai ke inti-inti ajarannya. Jadilah tokoh agama yang mengabarkan perdamaian, kasih sayang, dan kemanusiaan. Jangan terjebak pada dogma dan fanatisme sempit yang justru membuat agama menjauhkan manusia dan manusia lainnya, atau bahkan menjauhkan manusia dari Tuhan.

Keempat, bila menjadi orang tua, jadilah orang tua yang tidak semata-mata mengukur dan membandingkan anak berdasarkan nilai-nilai ilmu pengetahuannya. Orang tua juga harus mendidik anak dan menjadi panutan dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme, pemupukan spiritualitas, penanaman nilai-nilai inti, serta cara berpikir yang benar.

Baca Juga: Inilah Profil Greysia Polii yang Telah Resmi Umumkan Gantung Raket, Bukan Pebulutangkis Biasa!

Kelima, bila menjadi anak muda, jadilah anak muda yang rendah hati. Potensi yang besar, semangat yang menyala-nyala, intelegensi yang tinggi, akan sempurna bila dikombinasikan dengan jiwa yang rendah hati. Kerendahan hati mendekatkan dan memudahkan kita untuk menerima pengajaran dan pembelajaran, baik dari Tuhan, sesame, maupun kehidupan.

Menurut TP Rachmat, pendidikan utuh dan menyeluruh, yang ‘beyond brain’, yang akan menjadi faktor penentu untuk terwujudnya Indonesia yang Raya, Indonesia yang ada sampai seribu tahun lamanya.

Baca Juga: Keluarga Ikhlaskan Eril Meninggal Dunia Tenggelam di Sungai Aare, Petugas Libatkan Anjing Pelacak Cari Eril

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Siaran Pers

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X