Rusia menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Baca Juga: 9 Tahun Berdiri, Potensi PALI Untuk Jadi Brunei Kedua Bukanlah Angin Surga Belaka
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.***
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang di RT.com dengan judul "Russia accuses Ukraine of hiding military losses".
Artikel Terkait
Ada Keengganan AS dan Sekutunya Membela Ukraina seperti Diinginkannya, Kata Sebuah Sumber
AS Mengonfirmasi Akan Memberikan Perlindungan Senjata Kimia ke Ukraina
Catat, Ukraina Membantah Serang Depot Minyak Rusia!
Biden Tanda Tangani RUU Pemberian Bantuan kepada Ukraina Sebelum Perang Dimulai
AS, Inggris, dan Kanada Menarik Diri dari Misi OSCE di Ukraina pada Pertengahan Februari
Presiden Ukraina Datangi Kota Bucha yang Dilaporkan Terjadi Pembunuhan Massal oleh Tentara Rusia
Viral Sebuah Video di Media Sosial Berisi Tentara Ukraina Menyiksa Para Tahanan