Biden Tanda Tangani RUU Pemberian Bantuan kepada Ukraina Sebelum Perang Dimulai

KLIKANGGARAN--Pada 15 Maret, Presiden AS Joe Biden menandatangani RUU yang menyetujui bantuan mengejutkan sebesar $13,6 miliar untuk Ukraina.

Sangat dipromosikan sebelumnya sebagai jalur kehidupan vital ke Ukraina yang akan melindungi warga negara, membela pengungsi, dan melindungi "demokrasi".

Tindakan untuk Ukraina yang menjadi referensi untuk langkah yang dianggap penting itu segera menghilang dari media arus utama setelah persetujuan Gedung Putih, dan tetap tidak ada sejak itu.

Satu penjelasan untuk defisit informasi ini bisa jadi adalah bahwa pada kenyataannya, undang-undang tersebut tidak memberikan tujuan kebaikan yang nyata dalam bentuk apa pun kepada Ukraina.

Baca Juga: Inggris Tidak Akan Mendapatkan Gas Rusia

Undang-undang tersebut pada kenyataannya memberikan cek kosong yang efektif untuk perang proxy, dan penggelapan yang tidak terhalang oleh lembaga dan kontraktor pemerintah AS.

Ini sangat pasti dari analisis pendahuluan dari teks dasar RUU yang panjang.

Istilah "militer" muncul lebih dari 350 kali, "kemanusiaan" hanya 58. Terlebih lagi, hampir setengah mata air utama $13,6 miliar ($6,5 miliar) telah dialokasikan - untuk menutupi biaya pengiriman senjata ke Ukraina dan pembangunan NATO pasukan pada bulan Januari dan Februari tahun ini.

Dengan kata lain, bahkan sebelum perang secara resmi dimulai.

Baca Juga: 17 Tahun Tak Ada Aktivitas Budi Daya Padi, Warga Salubomban Kembali Nikmati Panen Perdana

Laporan-laporan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) yang diterbitkan pada minggu-minggu sebelum perang dimulai menyoroti beberapa tujuan mengerikan dari "bantuan mematikan" ini.

Dalam satu pengajuan perwakilan pada 18 Februari, penyelidiknya mendokumentasikan bagaimana sebuah taman kanak-kanak di Lugansk yang memisahkan diri telah terkena pecahan peluru, sementara 20 anak-anak diajari di dalam. Untungnya, mereka semua lolos tanpa cedera.

DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dengan judul "The Ukraine ‘aid’ bill that’s actually a license to kill and defraud".