KLIKANGGARAN--Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka 100% telah berjalan mulai awal Januari 2022 berdasarkan SKB Empat Menteri yang ditandatangani 22 Desember 2021.
Keputusan tersebut disambut beragam oleh masyarakat, ada yang menyambut gembira ada pula yang menyambut khawatir.
Hal ini sangat dimaklumi mengingat ancaman Covid-19 masih menghantui dengan varian barunya bernama Omicron yang tingkat penularannya lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Orang-orang yang menyambut gembira adanya PTM 100% dikarenakan mereka merasa terkurangi beban pembelajaran di rumah, karena selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR) akhirnya anak-anak bisa kembali ke sekolah dan berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya.
Baca Juga: Kasus Pungli Pendaftaran Tanah, Kades Suko Ditahan Pihak Kejaksaan
Namun akhir-akhir ini kasus Covid-19 mengalami peningkatan dengan adanya varian baru, yang menyebar ke masyarakat dan ruang-ruang publik, baik perkantoran, sekolah, kampus atau tempat-tempat lainnya.
Pembelajaran yang semula berlangsung PTM 100% di sekolah akhirnya terpaksa ditutup untuk beberapa hari karena ada warga sekolah yang ternyata terpapar Covid-19 baik dari unsur guru ataupun siswanya.
Penutupan yang dimaksudkan untuk tracing dan tracking serta menghindari penularan yang masif di sekolah sehingga kasus bisa terlokalisir.
Dengan penutupan tersebut beberapa sekolah melakukan Pembelajaran Dari Rumah (BDR) kembali. Orangtua pun merasa was-was apabila belajar kembali ke sekolah akan terpapar Covid-19.
Baca Juga: Resmi, Edi Mulyadi Jadi Tersangka dan Ditahan, Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Atas dasar kondisi di atas menurut Dr. Uswadin, M.Pd. sebagai Ketua Humas PSB, Labschool UNJ mengambil kebijakan bahwa pelaksanaan Tes Seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) tetap dilaksanakan secara daring atau online, hal ini dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan peserta sehingga dapat mengikuti tes dengan baik dan aman.
Sebab jika dipaksakan hadir ke sekolah secara langsung maka akan terjadi kerumunan yang luar biasa, dari data tahun lalu misalnya ada sekolah yang peserta tesnya lebih dari 1.000 orang.
Jika satu orang minimal diantar 2 orang (ibu dan bapak) maka akan ada sedikitnya 3000 orang berkumpul dari variasi tempat tinggal yang bermacam-macam ini yang sangat potensial terjadinya penularan. Data peserta PSB SMA tahun lalu ada sebanyak 2.342 siswa.
Baca Juga: Edy Mulyadi Sebut Dirinya Dibidik bukan Karena 'Jin Buang Anak', Lalu Karena Apa?
Artikel Terkait
HMUN ke-67: SMA Labschool Jakarta Penuhi Undangan Universitas Harvard
Digelar secara Daring, Tes Masuk SMA Labschool YP UNJ
Labschool UNJ Adalah Sekolah Favorit Pilihan Orang Tua Menyekolahkan Anaknya
SMP dan SMA Labschool Membuka Jalur Undangan, Yuk Simak Informasi Lengkapnya