Dampak Letusan Besar Tonga, Jepang Dihantam Gelombang Setinggi Satu Meter, Puluhan Kapal Tenggelam

photo author
- Minggu, 16 Januari 2022 | 17:54 WIB
Tsunami menghantam pulau terbesar Tonga, Tongatapu, setelah gunung berapi bawah laut di Pasifik Selatan meletus. (Mitranews.net)
Tsunami menghantam pulau terbesar Tonga, Tongatapu, setelah gunung berapi bawah laut di Pasifik Selatan meletus. (Mitranews.net)

KLIKANGGARANPantai Pasifik Jepang dihantam gelombang setinggi satu meter pada Minggu pagi (16/1/2022) menyusul letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga besar-besaran di Pasifik Selatan sehari sebelumnya.

Hampir 230.000 penduduk di Jepang diperintahkan untuk pindah ke tempat tinggi karena ancaman tsunami.

Badan Meteorologi setempat seperti dilaporkan japantimes, pada Minggu pagi telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Prefektur timur laut Iwate dan Pulau Barat Daya Amami dan Tokara di Prefektur Kagoshima. Gelombang laut di wilayah-wilayah tersebut diprediksi mencapai setinggi 3 meter.

Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang mengatakan pada pukul 07:30 Minggu pagi, perintah evakuasi diberlakukan untuk 229.200 orang yang tinggal di 108.700 rumah tangga di delapan prefektur: Aomori, Iwate, Miyagi, Chiba, Tokushima, Kochi, Miyazaki dan Kagoshima. Peringatan itu mencakup beberapa daerah yang terkena tsunami Maret 2011 yang mematikan.

Baca Juga: Serial Layangan Putus Segera Tamat, 'Akhirnya Layangan pun Putus'

Baca Juga: Layangan Putus Episode 10, Episode Akhir: Aris Bersikeras untuk Poligami, Bagaimana Sikap Kinan dan Lidya?

Akibat gelombang tinggi tersebut, dua puluh dua perahu terbalik, tenggelam, atau hanyut di Prefektur Kochi, sementara lima terbalik di Prefektur Tokushima dan satu di Prefektur Mie. Japan Airlines juga membatalkan 27 penerbangan di bandara di seluruh negeri.

Karena peringatan adanya Tsunami, ujian masuk universitas terpadu juga dibatalkan di sebuah tempat di kota Miyako di Iwate, dan waktu mulai tertunda lebih dari satu jam di sebuah tempat di Sendai dan satu di Togane, Prefektur Chiba.

Baca Juga: Transaksi NFT Makin Populer, Kominfo Awasi Kegiatan Transaksi NFT di Indonesia, Apa Alasannya?

Baca Juga: Rapper Amerika, Wavy Navy Pooh Ditembak saat sedang Mengemudi di Miami, Siapa Pelaku dan Apa Motifnya?

Di Kamaishi, Prefektur Iwate, yang rusak parah akibat tsunami 2011, orang-orang dievakuasi ke sebuah kuil yang terletak di dataran tinggi menyusul peringatan sekitar pukul 3 pagi hari Minggu.

Tadateru Sugawara (17) dan temannya Ryosuke Nishino (17) mengatakan mereka mengungsi segera setelah mendengar sirene peringatan tsunami.

Sementara itu Eno Shibasaki, seorang pendeta berusia 65 tahun di kuil, yang menyaksikan pembantaian yang dilakukan oleh tsunami 2011, mengatakan dia senang melihat orang-orang muda bergerak cepat dalam menanggapi ancaman tsunami.

Baca Juga: Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic akan Diusir dari Australia, Apa Penyebabnya?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Japan Times

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X