Santriwati Diperkosa Pengasuh Ponpes, Korban Minta Pelaku Dihukum Berat, Orang Tua Kecewa dengan Pelaku

- Rabu, 5 Januari 2022 | 22:13 WIB
Santriwati korban pemerkosaan pemimpin pondok pesantren di Ogan Komiring Ulu Selatan hingga hamil dan melahirkan anak dikunjungi petugas dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkab OKU Selatan, Rabu (5/1/2022). (Iwan Fasha)
Santriwati korban pemerkosaan pemimpin pondok pesantren di Ogan Komiring Ulu Selatan hingga hamil dan melahirkan anak dikunjungi petugas dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkab OKU Selatan, Rabu (5/1/2022). (Iwan Fasha)

KLIKANGGARAN – Kasus santriwati diperkosa Pengasuh Pondok Pesantren di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terus bergulir dan mendapat perhatian banyak pihak.

Polisi bersama petugas dari Dinas Keluarga Berencana Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Rabu siang (5/1/2022) mendatangi rumah orang tua SN, di Desa Sidodadi, Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sumatera Selatan.

Kedatangan petugas untuk memastikan kondisi kesehatan SN dan bayi yang dilahirkannya dalam keadaan baik.

Gadis berusia sembilan belas tahun itu merupakan santriwati yang menjadi korban pemerkosaan oleh pengasuh pondok pesantren berinisial MST.

Baca Juga: Mengagetkan, Walikota Bekasi Ditangkap KPK, Simak Profil Lengkap Rahmat Effendi, Pendidikannya Sampai Doktor

Pihak keluarga seperti diungkapkan langsung oleh SN berharap pelaku dapat dihukum berat sesuai dengan perbuatannya.

“Saya kepingin dia dihukum seberat-beratnya, “pinta SN.

Pasalnya MST sempat berbohong kalau perut anaknya membesar bukan karena hamil tetapi karena sebuah penyakit.

Baca Juga: Mommy ASF Sedang Memetik Manisnya Buah Kepedihan, Lola Diara Mulai Kepanasan Lagi dengan Efek Layangan Putus

Keluarga baru mengetahui korban ternyata hamil setelah melahirkan bayinya di dalam WC pondok pesantren.

“Katanya sakit parah katanya. Lalu saya ke sana, ternyata bukannya sakit tetapi mengeluarkan bayi. Saat itulah saya baru tahu anak saya hamil dan melahirkan.

Terus saya ngomong siapa yang tanggung jawab ini? Lalu Mbah Yayi bilang, kamu enggak usah kemana-mana, biar saya yang tanggung. Begitu Mbah Yayi. Jadi Mbah Yayi yang tanggung jawab. Saya kecewa dengan perilaku Mbah Yayi,”ujar SA, orang tua korban.

Baca Juga: Dr. Lita Gading Berikan Pesan Menohok untuk Ivan Gunawan, Apa Katanya?

Kasus perkosaan ini terjadi pada April 2021 di Asrama Putri Pondok Pesantren tempat korban tinggal.

Halaman:

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X