KLIKANGGARAN – Pandemi belum berakhir, seperti masalah pelecehan seksual yang belum juga berakhir. Belakangan bahkan kian marak terjadi. Kabar terbaru menerpa mahasiswi UNJ.
Organisasi mahasiswa untuk kesetaraan gender dan antidiskriminasi, Space UNJ, menyatakan telah menerima lebih dari 10 laporan dugaan pelecehan seksual. Mayoritas mahasiswi mengadukan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan DA.
Menyusul informasi tersebut, melayang petisi dari SPACE UNJ. Petisi tersebut ditujukan kepada Nadiem Makarim, Kemendikbudristek, Rektor UNJ, Universitas Negeri Jakarta dan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Petisi tersebut berisi ‘Pecat Semua Dosen Pelaku Pelecehan dan Kekerasan Seksual di UNJ!’. Saat klikanggaran menayangkan artikelnya, petisi sudah mencapai 15.303 tanda tangan dari 25.000 yang ditargetkan.
Baca Juga: Dua Kilogram Ganja Diamankan, Dua Orang Pengedar Ditangkap Kepolisian
Kabar terbaru beredar, UNJ menyatakan telah menonaktifkan DA. Dosen Fakultas Teknik ini adalah pihak yang diduga telah melakukan tindak kejahatan pelecehan seksual terhadap mahasiswi.
Lantas, apa hubungan peristiwa di atas dengan penyakit mandul? Saya akan sedikit berbagi cerita.
Dalam salah satu perbincangan, Gus Mus (KH. Nur Musthofa Hasyim) pernah membahas soal mandul. Awalnya saya hanya mendengarkan dan mencoba menelaah, ke mana arah pembicaraan ini.
Pengasuh Pondok Pesantren Ngashor ini kemudian menjelaskan dengan terperinci soal mandul. Bahwa penyakit ini tidak melulu tentang penyakit kesuburan. Bukan juga hanya soal tidak mempunyai keturunan. Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya saya sertakan catatan tentang dua hal.
Baca Juga: Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 2 Sudah Ada, Yuk, Segera Cek Hasilnya
Pertama tentang makna mandul. Seperti kita tahu, mandul adalah gangguan kesuburan yang membuat pasangan sulit mendapatkan anak. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga penyakit tertentu.
Kedua tentang salah satu pelajaran dari Baginda Nabi Muhammad saw. Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah engkau siapakah yang mandul?” Para sahabat menjawab, “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak.”
Lalu, Rasulullah bersabda, “Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia.” (HR. Ahmad)
Dari sini dapat kita ambil sedikit kesimpulan bahwa seorang yang mandul adalah orang yang mempunyai anak-anak secara biologis, tetapi tidak memiliki anak-anak ideologis. Mereka gagal mencetak anak yang mau berjuang di jalan Allah. Mereka adalah orang yang mandul menurut hadits nabi di atas.
Artikel Terkait
Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ Selenggarakan KKL Daring: Harus Antusias Dong
BEMP Pendidikan Sejarah UNJ: Pelatihan Keguruan dan Microteaching
Sebanyak 40 Mahasiswa UNJ Antusias Mengikuti Sekolah Moderasi Beragama, Apa Itu?
UNJ Adakan Pengabdian Masyarakat Bersama Karang Taruna Cempaka Baru: Ciptakan Konsumen Cerdas di Era Pandemi
Waduh, Pelecehan Seksual oleh Oknum Pengurus BEM Unsoed Purwokerto ini Bikin Heboh
Terus Bergulir Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen di UNJ, Korban Diminta Melapor ke Polisi
Perkembangan Baru Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi Unsri, Oknum Dosen R Jadi Tersangka dan Ditahan
Sungguh Tercela, Oknum Petugas Kelurahan Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 3 Siswi SMK yang sedang Magang
Petisi ‘Pecat Semua Dosen Pelaku Pelecehan dan Kekerasan Seksual di UNJ!’ Sudah Sejauh Mana Ya
Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di UNJ Apakah Sudah Dinonaktifkan? Begini Kabar Terbarunya