KLIKANGGARAN-- Bupati Banyumas, Ahmad Kusen, meminta jika mau Operasi Tangkap Tangan (OTT) harusnya yang adil. Jangan hanya eksekutif dan legislatif saja, tetapi juga Yudikatif, TNI dan Polri. Dengan begitu, kita merasa mendapat keadilan dalam penanganan hukum.
"Kalau OTT yg adil, jangan cuma eksekutif dan legislatif tapi juga Yudikatif ,TNI dan POLRI , ...ya sudah mungkin mereka bersih semua spt malaikat Aamiin," tulis Bupati Banyumas saat menanggapi pertanyaan wartawan seputar video viral yang diunggah netizen di laman Instagram, Senin (15/11/2021).
Bupati Banyumas menambahkan, harusnya dihargai, ada bupati berani penyampaikan pendapat. "Waktu rapat suasana hening mencekam dan sunyi. Saya coba beranikan diri, karena Insya Alloh saya yakin tidak ada masalah," tambah bupati.
Baca Juga: Rusia Kembangkan Jet Tempur Tanpa Pilot, Generasi Ke-5 dari Sukhoi
Bupati Banyumas Achmad Husein memberikan klarifikasi terkait dengan cuplikan video pernyataannya tentang operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang viral di media sosial.
"Cuplikan video yang viral di media sosial itu tidak lengkap, sehingga saya perlu lakukan klarifikasi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, seperti dikutip Antara, Minggu (14/11/2021).
Menurut dia, cuplikan video tersebut merupakan kegiatan diskusi dalam ranah tindak pencegahan yang diadakan oleh Koordinasi Supervisi Pencegahan (Korsupgah) KPK, bukan ranah penindakan.
"Yang namanya pencegahan kan ya dicegah bukan ditindak. Sebetulnya ada enam poin yang saya sampaikan, salah satunya tentang OTT. Dengan pertimbangan bahwa OTT itu menghapus dan menghilangkan kepada daerah," katanya menjelaskan.
Padahal, kata dia, bisa jadi kepala daerah tersebut punya potensi dan kemampuan untuk memajukan daerahnya.
Ia mengatakan belum tentu dengan di-OTT, keadaan daerah tersebut akan menjadi lebih baik.
Selain itu, lanjut dia, kepala daerah yang di-OTT bisa jadi baru pertama kali berbuat dan bisa jadi tidak tahu karena sering di masa lalu kebijakan tersebut aman-aman saja, sehingga diteruskan.
Baca Juga: Bom di Leverpool Dinyatakan sebagai Aksi Teroris
Bupati mengatakan jika dilihat, kemajuan kabupaten yang pernah terkena OTT hampir pasti lambat karena semua ketakutan berinovasi, suasana pasti mencekam, dan ketakutan walaupun tidak ada lagi korupsi.
Artikel Terkait
Gas 3 Kg di Muara Enim dan PALI Langka, Begini Kata Orang Pertamina
Pertamina Salurkan 15 Ribu Liter Air Bersih untuk warga di Wilayah Sekitar Operasional Kilang
Laporan Keuangan PDAM Tirta Bukit Sulap Disorot, Pegiat Antikorupsi Minta Diaudit Investigatif
Bupati PALI Direncanakan Akan Lepas Kontingen PALI Menuju Porprov XIII OKU Raya
Polisi Ungkap Terbakarnya Tangki di Kilang Pertamina Cilacap, Akibat Sambaran Petir
Satgas Yonif 512 QY Dampingi Bupati Salurkan Bantuan Paket Sembako bagi Warga Perbatasan Papua
Apresiasi, Kinerja Senyap Ala Bupati PALI, APBD PALI 2022 Tanpa Adanya Utang
Hadiri Apel Operasi Zebra, Sekda Armiadi Sentil ASN yang Berkendara Sambil Main Ponsel
BMKG Keluarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak, Luwu Utara Status SIAGA