KLIKANGGARAN--Tagar LDII trending topik kembali di Twitter. Penyebabnya tidak jauh dari yang sudah-sudah lalu yaitu menyebarnya beberapa kabar tentang baiat menyimpang, yang pihak LDII sendiri pun sudah mengonfirmasi bahwa kabar tersebut itu adalah hoaks.
Ajaran-ajaran yang beredar di masyarakat tentang jama’ah atau LDII di antaranya
Pertama, Orang Islam di luar kelompok LDII mereka adalah kafir dan najis, termasuk kedua orang tua sekalipun.
Kedua, kalau ada orang di luar kelompok LDII yang melakukan salat di masjida mereka, maka bekas tempat salatnya dicuci karena dianggap sudah terkena najis.
Baca Juga: Tanpa Studi Kelayakan, Investasi Industri Minyak Serai Wangi PT Inhutani II Rugi Rp2,9 Miliar
Ketiga, wajib taat pada amir atau imam mereka, mati dalam keadaan belum baiat kepada amir atau imam LDII maka akan mati jahiliah (kafir),
keempat, Al-Qur'an dan Hadis yang boleh diterima adalah yang manqul (yang keluar dari mulut imam atau amir mereka), selain itu haram diikiuti.
Kendati demikian, seperti yang dilansir oleh Tribunsolo.com bahwa DPD LDII Boyolali menyatakan bahwa yang selama ini beredar di masyarakat tentang poin-poin yang sudah disebutkan tadi adalah hoaks.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi Tak Datang Berdialog, Warga Perumahan Bintara Loka Indah Kecewa
"Saya tegaskan itu semua hoaks. Itu klise lama yang terus dilontarkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Sampai saat berita ini diturunkan sudah terhitung sampai 4.437 dicuitkan.
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
UMP Banyumas Jalin Kerjasama Bidang Pendidikan dengan Universitas Pamulang Banten
Universitas Jenderal Soedirman Laksanakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) Minggu Ketiga Oktober 2021.
Dua Tahun Jokowi-Maruf Memerintah: Jangan Kriminalisasi gerakan Mahasiswa!
Memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad Saw, Kp. Leuwiceuri Membaca Mirqotul Mahabbah
K.H. Ma’mun Nawawie, Sang Ulama di Balik Layar, Asal Bekasi yang Mahir dalam Ilmu Falak, Masya Allah
Prodi Pendidikan Sejarah FIS UNJ Selenggarakan KKL Daring: Harus Antusias Dong
Gus Muhaimin: Pesantren dan Madin adalah Penentu Kemajuan Indonesia