KLIKANGGARAN-- Seorang sopir taksi Pakistan akan dibebaskan dari tahanan AS di Teluk Guantanamo setelah 17 tahun di balik jeruji besi. Disalahartikan sebagai buronan teroris, sang sopir taksi itu menderita siksaan yang mengerikan dalam tahanan Amerika, meskipun tidak pernah didakwa dengan kejahatan apa pun.
Pembebasan Ahmed Rabbani, si sopir taksi, diumumkan pada hari Jumat (22/10/21) oleh Reprieve, sebuah LSM hak asasi manusia.
Sopir taksi itu telah dibebaskan dengan suara bulat untuk dibebaskan oleh Dewan Peninjau Berkala penjara, yang terdiri dari pejabat senior dari enam lembaga AS, termasuk Departemen Luar Negeri dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Baca Juga: El Clasico, Mobil Koeman Menjadi Sasaran Kekecewaan Fan
Mengutip RT.com, perjalanan sopir taksi itu melalui infrastruktur keamanan AS pasca-9/11 dimulai di Karachi, Pakistan, pada tahun 2002. Disalahartikan sebagai teroris buronan Hassan Ghul, sopir taksi ditangkap oleh otoritas Pakistan di luar kompleks apartemen Ghul dan dijual kepada personel Amerika di negara.
Informasi yang diperoleh dari seorang rekan Rabbani yang ditangkap pada hari yang sama digunakan untuk menangkap beberapa tersangka mata-mata Al-Qaeda, termasuk yang diduga anggota detail keamanan Osama Bin Laden.
Namun, Rabbani tidak pernah didakwa dengan kejahatan apa pun, dan diyakini tidak terlibat dalam terorisme.
Namun demikian, ia menghabiskan lebih dari 545 hari setelah penangkapannya disiksa di sebuah 'situs hitam' CIA di Afghanistan.
Baca Juga: Gus Yaqut Bilang ‘Kementerian Agama Itu Hadiah untuk NU’, Anwar Abbas Pun Meradang
Artikel Terkait
Predator, Drone AS, Menyerang dan Menewaskan Pemimpin Senior Al-Qaeda di Suriah
China Meluncurkan Pengujian Massal Baru setelah Empat Kasus Covid Ditemukan
AS Dihantam Defisit Anggaran Terbesar Kedua Senilai Rp2,77 Triliun
'China Adalah Ancaman Terbesar bagi AS dan Dunia Demokrasi,': Calon Dubes AS untuk China, Waduh!
Amerika Bersemangat Berperang untuk Taiwan, tapi Rakyat Taiwan Sendiri Enggan Mati Bertempur dengan China
Penuhi Ancamannya, Erdogan Perintahkan Usir 10 Dubes dari Turki!
Ratusan Warga Amerika Masih Terjebak di Afganistan setelah Pemerintah Biden Akhiri Evakuasi
Bandar Besar Narkoba Kolombia, Otoniel, Ditangkap dalam Operasi Pasukan Khusus