Sejarah hari Santri Nasional juga tidak lepas dari momen Indonesia ketika memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 saat itu.
Resolusi Jihad yang dicetuskan Kiai Hasyim Asy’ari menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer Belanda kedua yang membawa sekutu.
Baca Juga: Pemprov Sumsel Pungut Pajak Yang Bukan Wewenangnya, Angkanya Besar Juga Ya!
Dengan demikian, 22 Oktober 1945 dianggap sebagai resolusi jihad di mana santri dan ulama bersatu serta berkorban untuk mempertahankan Indonesia.
Dengan demikian, Hari Santri Nasional menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam hadapi tantangan zaman.*** (Ririn Fitri Astuti)/Arina Izmi.
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Media Internasional Soroti Azan di Jakarta, Yang Kagak-kagak Aja tuh Media
Kapolri: Jangan Antikritik, Apabila Ada Kritik Jadikan untuk Introspeksi
Bripka Ambarita Dimutasi, Warga Jakarta Timur Mengucapkan Terima Kasih Atas Jasa Bripka Ambarita
Direktur SEEBI, Dianta Sebayang, Sampaikan Catatan Kritis untuk Pemerintahan Jokowi
Empat Fakta Terowongan Silaturahmi yang Menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta
Meski Sudah Minta Maaf, Kasus Penghinaan Komika Mc Danny Kepada HRS, Didesak Dilanjutkan ke Proses Hukum
Tidak Mau Ketinggalan, Fadli Zon Ikut Berkomentar Atas Tindakan Aipda Ambarita
Wow, Ambarita Pamerkan Six Pack Body dan Otot Kekarnya, Bisa Bikin Ibu-Ibu...
Komunitas Peduli Pendidikan Sebut Aliansi Dosen Tidak Representasikan Sivitas Akademika UNJ