Tuhan Kusimpan

photo author
- Rabu, 29 September 2021 | 21:27 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Butet Kartaredjasa, pencipta lagu Kusimpan Tuhan (Dok.kemenag.go.id)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Butet Kartaredjasa, pencipta lagu Kusimpan Tuhan (Dok.kemenag.go.id)

Jakarta, Klikanggaran.com – Aku Ingin menyimpan Tuhan, Di lubuk yang terdalam, Karena Dia malu terlihat sombong, Juga pamer kebenaran.

Reff: Aku ingin sembunyikan Tuhan, Di timbunan sampah kecongkakan, Supaya swara-Nya jadi bisik sunyi, Di sepi abadi.

Ya...aku ingin nyimpan Tuhan, Supaya udara tak kotor penuh jerit kebencian, Mimbar-mimbar siarkan ayat-ayat, Penuh inspirasi kesejukan

Baca Juga: Naskah Novel Juga Harus Tampil Cantik, Ini Kiat-Kiatnya!

Reff: Biarlah keheningan yang bicara, Kita tak kan berhenti anyam persaudaraan. Tanpa curiga, tanpa prasangka. Kita cuma manusia, hanya bisa memuliakan kehidupan

Reff 2x: Ya...aku ingin nyimpan Tuhan, Supaya udara tak kotor penuh jerit kebencian, Mimbar-mimbar siarkan ayat-ayat, Penuh inspirasi kesejukan.

Ya...aku ingin nyimpan Tuhan, Di dalam teguh iman, Dalam rangkuh persaudaraan dan kemanusiaan, Ya...aku ingin menyimpan Tuhan

Baca Juga: Lelaki Air Mata Ikan

Itulah lirik lagu berjudul Tuhan Kusimpan yang diciptakan Butet Kartaredjasa. Lagu yang telah membuat Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, sangat terkesan.

Lagu ini dinyanyikan saat Menag mencanangkan Pedukuhan Karanggede, Desa Pendowoharjo, di Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai Desa Sadar Kerukunan. Acara pencanangan yang digelar secara hybrid ini dipusatkan di Pendopo Parasamya II Komplek Kantor Bupati Bantul.

“Kita membangun kerukunan bangsa Indonesia dari keragaman, agama, budaya yang ada. Makna lagu ini sangat luar biasa,” ungkap Menag usai mendengar lagu “Tuhan Kusimpan” di Bantul, Rabu, 29 September 2021.

Baca Juga: Bupati Sampaikan Jawaban Atas Fraksi-Fraksi di DPRD PALI

“Tuhan itu ada pada diri kita masing-masing dan menjadi pengawas, sekaligus inspirasi atas apa yang kita lakukan,” lanjut Menag.

Menurut Menag, saat ini kerap ditemui manusia yang mengatasnamakan Tuhan, tetapi melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran-Nya. Orang-orang ini berpandangan, bahwa apa pun yang tidak sesuai agamanya itu salah, tidak benar, maka harus diperangi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X