Banyumas,Klikanggaran.Com -- Musim hujan yang mulai terjadi di Banyumas, Jawa Tengah, membuat pemerintah setempat bersiap menghadapi bencana yang diakibat musim hujan.
Banyumas memiliki wilayah yang rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor saat musik hujan terjadi.
Mengatasi hal tersebut, personel gabungan dari berbagai unsur di Kabupaten Banyumas, Kamis 23 September mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam di Halaman Makodim 0701/Banyumas.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Melepas 1500 Tukik Penyu di Pantai Cilacap.
Apel kesiapan menghadapi bencana dipimpin oleh Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono, bertujuan untuk memastikan kesiapan personil hingga peralatan apabila terjadi bencana, di musim hujan.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan kegiatan apel kesiapsiagaan bencana merupakan upaya kesiapsiagaan personel dan peralatan karena musim hujan sudah tiba.
Wabup mengungkapkan, memasuki musim penghujan, semua elemen di Banyumas harus mewaspadai adanya bencana alam, khususnya tanah longsor dan banjir, yang sering terjadi.
Baca Juga: Kabar Tak Sedap, Tukul Arwana Dikabarkan Pendarahan Otak
Untuk menghadapinya, perlu dilakukan mitigasi, dan juga kesiapan semua pihak dalam menangani bencana. Termasuk penyiapan peralatan, dan kordinasi oleh semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana.
" Pemkab telah mempersiapkan frekuensi khusus untuk radio, sebagai komunikasi penanganan dan kordinasi jika terjadi bencana alam. Selain itu, sedang dipersiapkan surat ederan Bupati Banyumas, bagi Desa atau Kelurahan untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya yang masuk zona rawan bencana alam, yang disebabkan oleh tingginya curah hujan," ujar Sadewo.
Sementara Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Firman L. Hakim mengatakan pihaknya siap mendukung upaya penanganan bencana alam di Banyumas. Dukungan itu meliputi personil, peralatan dan lainya, termasuk juga penyiapan tim pengawalan bagi kendaraan, atau peralatan yang akan menuju ke lokasi bencana alam.
Baca Juga: Pelaku yang Bunuh Tetangga dengan Cangkul, Akhirnya Tertangkap. Tersangka Dendam dengan Korban
" Nanti kita kawal, depan dari TNI kita kawal belakang. Kemudian di tempat kejadian juga kita memberikan perbantuan kepada wilayah. Yang tadi saya sampaikan minimal di sini ada struktur. Jadi kita tidak boleh ada bencana, kita berdiri sendiri di sini. Tidak bisa, di sini kita kerjasama semua, kita saling bahu membahu. Kami TNI-POLRI akan berupaya semaksimal mungkin membantu pemerintah daerah dalam menangani bencana," ujar Kapolresta.
Data dari BPBD Banyumas, pada akhir tahun 2021 ancaman bencana hidrometrologi terdapat beberapa titik daerah yang rawan bencana yaitu longsor berjumlah 16 titik, puting beliung berjumlah 13 titik dan banjir berjumlah 6 titik. Namun hal ini bisa mengalami kenaikan dan penurunan.
Artikel Terkait
Revatilisasi Sungai Lambidaro Diduga Sebabkan Banjir saat Curah Hujan Tinggi
Banjir Lagi, Karena Pemeliharaan Sistem Drainase Pemprov DKI Jakarta Terkendala Masalah Sampah
Banjir di Pemprov DKI Jakarta Tak Sudah-Sudah, Ternyata Ini Penyebabnya
Pantes Banjir Terus, Pengendalian Pemanfaatan GSS Pemprov DKI Jakarta Juga Belum Memadai
Hujan Deras Akibatkan Tebing Setinggi 10 Meter Longsor dan Menutup Jalan. Akses Jalan Tertutup