Bandung, Klikanggaran.com-- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Setiaji mengatakan, Jawa Barat memiliki potensi yang cukup besar dalam upaya untuk meningkatkan industri digital. Selain jumlah penduduk yang mencapai 50 juta orang juga potensi alamnya yang sangat beragam untuk terus dikembangkan.
“Bicara potensi Jawa Barat, pertama berbatasan dengan Ibu Kota Negara, penduduknya paling banyak sekitar 50 juta, tersebar di pegunungan, hutan, pantai, persawahan,” ujar Setiaji dalam Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Starup Digital Institut Teknologi Bandung di Bandung baru-baru ini.
Menurut Setiaji, dengan jumlah desa yang mencapai 5.312 dan 600 lebih kelurahan, Jawa Barat saat ini fokus mengembangkan teknologi inklusif yang artinya bukan hanya diakses masyarakat kota tapi masyarakat desa.
Baca Juga: Kisah Putri Bungsu dan si Beruk Tunggal
“Bagaimana teknologi bisa meningkatkan taraf hidup mereka yang ada di desa. Kami punya program desa digital, yang kami kemas ke dalam tematik pertanian, pariwisata, peternakan, perikanan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain-lain,” katanya, dilansir jabarprov.go.id.
“Nah sekarang teman-teman bisa mengambil potensi di sana, karena menurut riset penduduk nanti akan banyak tinggal di kota. Kita punya keinginan bagaimana penduduk banyak tinggal di desa tetapi rezeki kota,” kata Setiaji.
Setiaji menyatakan, dengan teknologi Jabar dapat menghadirkan apa yang sebelumnya sulit dilakukan. Ia mencontohkan masyarakat bisa bekerja di mana saja kapan saja.
Baca Juga: Waduh, Soal Layanan Pengaduan Masyarakat di Kemenag Juga Bermasalah?
Kemudian dengan teknologi masyarakat desa dapat menjangkau layanan dokter spesialis melalui pelayanan kesehatan telemedicine atau konsultasi jarak jauh. Melalui teknologi pula petani dapat mengetahui nutrisi tepat bagi tanaman atau memilih pupuk yang cocok agar tidak merusak unsur tanah.
“Lalu bagaimana bloger-bloger atau youtuber dari desa dengan potensi desanya bisa memberikan informasi menarik. Sekarang orang sudah bosan menjual konten perkotaan,” kata Setiaji.
“Sekarang waktunya kita semua bagaimana menerapkan teknologi ini untuk bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal didesa,” katanya.
Baca Juga: OKI Gelar Vaksinasi Massal, Sasar Ibu Hamil dan Menyusui
Setiaji menambahkan, dengan teknologi manusia kini bisa memantau aktivitas masyarakat atau industri dari jarak jauh, terutama mereka yang tinggal di dekat aliran sungai.
“Kita itu punya sungai terpanjang 290 kilometer yaitu Citarum. Citarum itu tiga tahun yang lalu terkenal sangat jorok bahkan viral. Nah dengan teknologi kita bisa memonitor Sungai Citarum tersebut sehingga kita bisa tahu daerah-daerah mana, industri-industri mana yang ternyata membuang limbahnya ke sungai,” ujarnya.
Artikel Terkait
Empat Daerah di Jawa Barat Terapkan PSBB
Jawa Barat Siapkan Anggaran Rp7,59 Triliun untuk Terapkan PSBB
Pengadaan Rapid Test di Dinkes Jawa Barat Terindikasi Pemborosan Rp5,1 Miliar
Pengadaan Rapid Test Dinkes Jawa Barat Terindikasi Boroskan Anggaran Rp5,1 Miliar
Ada Ikan Sidat dan Naga Raksasa di Sukabumi Jawa Barat. Siapa yang Membuat?