KLIKANGGARAN -- Harga minyak melambung tinggi sebagai dampak dari Perang Rusia-Ukraina. Dalam kondisi seperti itu, negara-negara penghasil minyak, seperti Arab Saudi, akan diuntungkan.
Dalam laporan terbaru yang diterbitkan pada hari Rabu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa harga minyak yang tinggi kemungkinan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Arab Saudi melampaui Amerika Serikat (AS) tahun ini.
Lansir Russia Today, IMF memperkirakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Kerajaan Arab Saudi akan tumbuh sebesar 7,6% pada tahun 2022. Angka itu merupakan tingkat ekspansi tercepat dalam hampir satu dekade.
Sementara itu, AS diproyeksikan akan mengalami inflasi yang tinggi hingga tahun 2023, dengan perkiraan pertumbuhan PDB domestik riil sebesar 2,3%, kurang dari setengah dari tingkat tahun lalu sebesar 5,7%.
Pertumbuhan PDB Saudi mengikuti pukulan ekonomi dari pandemi Covid pada tahun 2020, ketika ekonominya mengalami kontraksi sebesar 3,4%, dibandingkan dengan 2,3% di AS.
“Arab Saudi kemungkinan akan menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia tahun ini karena reformasi pro-bisnis yang menyapu dan kenaikan tajam harga minyak dan pemulihan kekuatan produksi dari resesi yang disebabkan oleh pandemi,” kata laporan itu.
Menurut IMF, prospek ekonomi akan tergantung pada apakah kerajaan itu mengeluarkan terlalu banyak pendapatan minyaknya.
Dana tersebut juga mencatat bahwa ekonomi AS akan menghadapi sejumlah hambatan, dengan inflasi diperkirakan rata-rata 6,6% tahun ini, turun dari tingkat 8,5% saat ini.
Sementara itu, Arab Saudi diperkirakan akan mempertahankan inflasi rata-rata 2,8% sepanjang tahun.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris di Russia Today dengan judul "Saudi Arabia’s economy set to grow faster than US", baca selengkapnya KLIK DI SINI.