peristiwa-internasional

Pesawat Nahas Boeing-737 Berisi 132 Orang Terjun Bebas di China, Area Sekitar pun Terbakar

Selasa, 22 Maret 2022 | 13:37 WIB
Pesawat Ringan yang Membawa Skydivers Jatuh di Kota Menzelinsk Rusia ( Russia’s Emergencies Ministry)

KLIKANGGARAN -- Sebuah pesawat Boeing-737 terjun bebas di daerah pedesaan dekat kota Wuzhou wilayah Guangxi, China pada Senin, 21 Maret 2022. Pesawat tersebut merupakan milik maskapai China Eastern Airlines.

Dengan rute terbang dari Kunming, Provinsi Yunnan menuju Guangzhou, Provinsi Guangdong yang membawa 123 penumpang dan 9 awak. Diperkirakan, pesawat jatuh pada pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB).

Menurut dokumentasi yang beredar, jatuhnya pesawat China Eastern Airlines membuat area sekitar jatuhnya pesawat terbakar. Dalam sejumlah video yang tersebar di sosial media, pesawat diduga jatuh dengan posisi menukik 90 derajat.

Pesawat nahas dengan nomor penerbangan MU-5735 menjadi trending di Twitter dengan hashtag #MU5735. Menurut data FlightRadar24, memperlihatkan penerbangan pesawat itu 'berakhir' pada pukul 14.22 pada ketinggian 3.225 kaki atau 983 meter dengan kecepatan 376 knots. 

Baca Juga: Ukraina Memilih Pertahankan Kota Mariupol Meski Sudah Dikepung Rusia

Pesawat nahas tersebut, seharusnya mendarat pada pukul 15:05, waktu setempat. Cuaca pada saat kejadian berawan, namun jarak pandang dilaporkan bagus ketika peristiwa itu terjadi. Diketahui, pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut ialah tipe Boeing 737-800 dan baru berusia 6 tahun.

Tipe tersebut memiliki kapasitas penumpang maksimal hingga 189 orang. Mesin pesawat dibuat oleh perusahaan konsorsium antara Boeing dengan General Electric Co dan Safran SA Prancis.

Kunming dan Guangzhou menjadi pintu utama penerbangan internasional tujuan Cina selama masa pandemi COVID-19, termasuk penerbangan dari Indonesia.

Baca Juga: Rusia Menembakkan Rudal Hipersonik untuk Hancurkan Gudang Senjata Ukraina

Para pengguna penerbangan internasional wajib menjalani karantina di kedua kota tersebut sebelum melanjutkan perjalanan ke kota-kota besar lainnya di China, termasuk Beijing yang hingga saat ini belum membuka jalur penerbangan internasional secara langsung.

Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk pertama di Negara Tembok Raksasa, sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010, seperti dilaporkan media setempat.

Diketahui, Otoritas penerbangan China pada 19 Februari 2022 lalu, merilis bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil China.

Silakan bagikan artikel ini dan selalu jaga kesehatan.

(Solahudin Malau)

Halaman:

Tags

Terkini