KLIKANGGARAN--Serangan siber besar-besaran pada hari Jumat yang menargetkan badan-badan pemerintah Ukraina dilakukan oleh kelompok yang terkait dengan dinas intelijen Belarusia, kata seorang pejabat senior keamanan Kiev dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
"Keyakinan awal kami adalah bahwa kelompok UNC1151 mungkin terlibat dalam serangan ini," kata Wakil Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Sergey Demedyuk, dalam sebuah komentar tertulis kepada Reuters.
“Kelompok spionase dunia maya” yang dimaksud dipahami sebagai “berafiliasi dengan layanan khusus Republik Belarus,” menurut pejabat Ukraina tersebut, dikutip RT.com.
Serangan terhadap situs web pemerintah Ukraina "hanyalah kedok untuk tindakan yang lebih merusak" yang terjadi "di belakang layar," kata Demedyuk. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, hanya menyarankan bahwa "konsekuensi" dari serangan itu akan dirasakan "dalam waktu dekat."
Baca Juga: Jangan Terburu-buru Melempar Naskah ke Penerbit! Simak Kiat Membuat Naskahmu Makin Kece
Menurut Demedyuk, UNC1151 memiliki "rekam jejak" dalam menargetkan banyak negara. Dia mengklaim bahwa perangkat lunak berbahaya yang digunakan dalam serangan itu "sangat mirip" dengan yang digunakan oleh ATP-29 - kelompok yang sering disebut sebagai "Cozy Bear".
ATP-29, bersama dengan peretas "Fancy Bear", telah disalahkan karena membahayakan komputer Komite Nasional Demokrat menjelang pemilihan presiden AS 2016 oleh media Amerika.
Demedyuk menambahkan bahwa taktik "spionase dunia maya" kelompok tersebut telah "dikaitkan dengan dinas khusus Rusia (Badan Intelijen Asing Federasi Rusia)."
Khususnya, Demedyuk tampaknya menjadi pejabat Ukraina pertama yang secara terbuka mengkonfirmasi bahwa serangan itu tidak dilakukan oleh kelompok Rusia.
Baca Juga: Mengapa Ubedilah Badrun Laporkan Gibran dan Kaesang ke KPK?
Tokoh senior Ukraina lainnya, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, Alexey Danilov, sebelumnya menuduh dalam sebuah wawancara dengan Sky News Inggris bahwa dia "99,9% yakin" Moskow berada di balik peretasan tersebut.***