KLIKANGGARAN-- Intan (12), Rahma (10 tahun) dan Kesya (5 tahun) yang sekarang tinggal dengan Bibinya yang Bernama Ibu Daumi. Mereka hidup serba kekurangan bahkan harus putus sekolah.
Bibi dari Intan, Rahma, dan Kesya itu hanya seorang janda yang berusia 55 tahun dan hanya bekerja sebagai buruh tani.
Intan, Rahma, dan Kesya ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Orang tua mereka bercerai, ayah mereka pergi merantau ke Jakarta untuk bekerja, dalam satu bulan biasanya sang ayah hanya mengirimkan uang sebesar 100 ribu rupiah untuk biaya hidup ketiga putrinya. Sementara ibu mereka memilih tinggal di Lampung bersama suami barunya.
Baca Juga: Ali Fikri: Berkas Salah Satu Tersangka OTT Muba Lengkap, Akan Segera Sidang di PN Tipikor Palembang
Dari laman Instagram resmi @ridwankamil, Ridwan Kamil membagikan sebuah video kegiatannya ketika mendatangi rumah Ibu Daumi yang merupakan bibi dari Intan, Rahma, dan Kesya dengan membawakan makan siang istimewa dan kemudian makan bersama.
Di sela-sela makan bersama, Ridwan Kamil banyak bertanya kepada Intan, Rahma, dan Kesya mengenai cita-cita mereka dan Ridwan Kamil menyuruh mereka kembali bersekolah yang akan dibiayai oleh Rumah Yatim. Semua keperluan sekolah akan dipenuhi seperti seragam, sepatu, dan lainnya. Ridwan Kamilpun berpesan agar Intan, Rahma, dan Kesya adar rajin belajar supaya cita-citanya tercapai.
Dalam Video tersebut pun Ridwan Kamil pun mengatakan bahwa rumahnya ibu Daumi akan diperbaiki. Video tersebut diakhiri dengan ucapan selamat ulang tahun untuk Ibu Daumi dari Ridwan Kamil sambil memberikan bantuan.
Baca Juga: Korban Pelaut Terus Berjatuhan, Komunitas Pelaut Senior: ke Mana Ditjen Hubla?
Berikut cerita Intan, Rahma, dan Kesya yang dipaparkan di laman Instagram @ridwankamil:
DITELANTARKAN AYAH YANG MERANTAU DAN IBUNYA YANG MENIKAH LAGI,
Rahma dan Intan di Indramayu terpaksa harus putus sekolah SD. Bersama adik bungsunya Keisa, mereka diurus sekarang oleh Bibinya Daumi yang sebatang kara yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Tadi siang saya membawa makan siang istimewa di desa Indramayu ini. Mereka sungguh rindu kembali bersekolah dan bercengkerama bermain dengan teman sebayanya.
“Saya mau jadi dokter pak,” kata Rahma. “Biar bisa nolongin yang kayak sakit covid pak”.
“Saya mah mau jadi Guru aja”, kata Intan adiknya. Begitu juga Keisa bercita-cita jadi Guru.