KLIKANGGARAN--Pemerintah China berencana untuk mengubah pusat kasino terbesarnya, Makau, menjadi pusat teknologi regional, lapor South China Morning Post dengan mengutip para eksekutif dan pejabat industri teknologi.
Rencana itu terjadi ketika Pusat Konvensi dan Pameran Venetian Macao minggu ini menjadi tuan rumah pameran dagang besar bertema teknologi, yang diharapkan dapat memunculkan industri baru dan merevitalisasi ekonomi regional.
Situs web acara tersebut menggambarkan Makau sebagai “pusat baru teknologi internasional” untuk menghubungkan ekosistem teknologi Asia Pasifik dengan seluruh dunia.
“Zona kerja sama mendalam Guangdong-Makau di Hengqin telah menciptakan peluang baru untuk inovasi teknologi dan transformasi industri Makau,” kata Zhang Yuzhuo, wakil ketua Asosiasi Sains dan Teknologi China.
Baca Juga: Luwu Utara: Setelah 70 Tahun, Warga Lantang Tallang Akhirnya Nikmati Listrik PLN
“Ini akan meningkatkan diversifikasi ekonomi Makau dan kemakmuran yang berkelanjutan,” tambahnya, dikutip RT.
Perjudian di bekas jajahan Portugis telah legal sejak tahun 1850-an, dengan Makau dijuluki sebagai 'Ibu kota perjudian dunia' dan 'Monte Carlo dari Timur'.
Data menunjukkan bahwa industri perjudian menyumbang lebih dari setengah PDB kota senilai US$54 miliar sebelum pandemi dan menghasilkan 80% dari pendapatan pajak pemerintah daerah. Penurunan 80% tahun lalu dalam pendapatan perjudian menyebabkan penurunan 50% dalam PDB.
“Makau mungkin selalu dikenal dengan perjudian dan pariwisata, tetapi pandemi telah menghantam kota dengan keras. Makau harus melakukan diversifikasi,” kata pembawa acara utama konferensi teknologi, Lu Gang, yang merupakan direktur Asosiasi Umum Teknologi Makau.
Baca Juga: Mangsa Ternak Sapi, Warga Menghalau Harimau agar Kembali ke Habitatnya
“Meskipun ukurannya kecil, Makau adalah platform internasional yang menghubungkan daratan ke dunia dan dapat membantu perusahaan China menjelajah ke luar negeri,” tambahnya.
Beijing selalu mengambil sikap keras terhadap perjudian di kasino Makau, memandangnya sebagai saluran drainase modal terlarang yang merusak stabilitas keuangan negara dan kontrol akun modal.
Menurut rencananya, Makau harus didorong untuk mengembangkan sirkuit terpadu, proyek energi baru, dan kecerdasan buatan (AI), di antara sektor teknologi lainnya, dan untuk membangun rantai pasokan untuk microchip, mulai dari desain hingga pengujian.***
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.