Konon, Sumi adalah arwah korban perampokan. Dia mati terbunuh di tangan gerombolan perampok yang datang ke rumahnya. Bukan hanya dibunuh dan dirampok, Sumi juga menjadi korban pemerkosaan! Konon katanya, Sumi hanya tinggal beberapa bulan di rumah itu, lalu menjadi korban pembunuhan.
Namun, kabar yang beredar, menurut masyarakat sekitar yang sudah lama tinggal di sana, tidak pernah tahu adanya penghuni bernama Sumi dan pembunuhan di sana. Menurut masyarakat sekitar, bisa jadi Sumi adalah mahluk gaib yang berwujud pocong, lalu tinggal di rumah itu.
Tidak jarang pengunjung kesurupan di sana. Biasanya, sosok pocong Sumi muncul tiap matahari mulai condong ke barat. Sekitar sore hari hingga malam hari di teras rumah tersebut.
Bukan hanya pocong Sumi yang ada di sana. Menurut pengakuan Pak Nono sang juru kunci, di sana juga ada sosok yang disebut Mbah Putri.
Mbah Putri ini adalah seorang sinden, dan menempati salah satu kamar di rumah pocong Sumi. Sosok Mbah Putri dikenal cukup ramah dan suka saat dikunjungi. Tidak jarang, pengunjung yang masuk ke kamar Mbah Putri, bisa tertidur pulas.
Baca Juga: Menulis sebagai Self Healing, Sebagus Itukah Dampaknya? Ini Ada Satu Kisah
Bahkan, terkadang Mbah Putri memberi nasehat pada pengunjung yang dating. Tidak sedikit pula pengunjung yang sakit disembuhkan oleh Mbah Putri ini. Di sini Pak Nono tidak menjelaskan, siapa nama Mbah Putri ini.
Bangunan rumah pocong Sumi ini terdiri dari tiga kamar. Satu kamar dihuni oleh sosok Mbah Putri, satu kamar depan ditinggali oleh arwah perempuan korban kekerasan dan pemerkosaan juga. Sosok ini berbaju putih dengan luka bopeng berborok dan berdarah di sebelah wajahnya.
Untuk melihat kamar itu, saya tidak bisa masuk melaui pintu, tetapi mengintip melalui jendela kamar yang cukup lebar. Sedangkan satu kamar lagi benar-benar terkunci rapat. Pak Nono sama sekali tidak mengizinkan siapa pun membuka pintu kamar itu. Alasannya, mahluk gaib di kamar itu adalah sosok leak yang memiliki aura negatif dan liar.
Saat itu kami ngobrol di teras rumah pocong Sumi Kotagede. Setelah bercerita sejarah rumah itu dan siapa siapa mahluk astral yang tinggal di sana, kemudian Pak Nono menatap kami berdua bergantian.
Baca Juga: Duh, Pembayaran Jasa Service NMS Palapa Ring Kemenkominfo Sebesar Rp950 Juta Dinilai Tidak Wajar?
Lalu, mengatakan ke arah saya, “Mbak, kalau Mbaknya yang masuk saya yakin Mbak kuat. Saya juga yakin Mbah Putri mau menemui Mbaknya. Mbak masuk saja ke dalam, tapi harus masuk seorang diri. Nanti pintunya akan saya tutup. Mbak diam saja di dalam lima belas menit, nanti Mbak akan rasakan kehadiran Mbah Putri.”
“Sendirian, Pak? Apa ga bisa ditemani Pak Nono atau kita masuk bertiga saja?” Kontan saya bertanya.
“Tidak bisa, Mbak. Mbak masuk saja. Saya yakin Mbak kuat.”