Misteri di Balik Ketinggian Gunung Lawu, Pendaki Mau Selamat? Baca Ini

photo author
- Selasa, 16 November 2021 | 16:45 WIB
Gunung Lawu yang menyimpan banyak misteri (Dok.JemmyEffendy)
Gunung Lawu yang menyimpan banyak misteri (Dok.JemmyEffendy)

KLIKANGGARAN - Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki ketinggian 3.265 mdpl. Gunung yang menyimpan banyak misteri ini memang dikenal memiliki aroma mistis yang kuat.

Bahkan, saking banyak misteri yang konon tersimpan di sekitarnya, Gunung Lawu dikenal sebagai gunung terangker di Indonesia.

Tidak sedikit cerita mistis yang dilatarbelakangi misteri Gunung Lawu ini. Kali ini Nyai Sampur akan mengajak pembaca untuk menelisik, bagian kecil dari mitos mistis yang beredar di seputar kegiatan pendakian Gunung lawu.

Gunung Lawu yang dikenal sebagai tempat moksanya Prabu Brawijaya V ini juga terkenal sakral dan penuh cerita mistis. Apa saja, sih, yang dilarang dilakukan saat mendaki gunung dengan banyak misteri ini? Yuk, simak, ya. Ini mitos yang dipercaya oleh warga setempat:

Baca Juga: Perburuan tehadap Kasus Suap Harun Masiku ditingkatkan, KPK telah minta bantuan Interpol

1. Jangan berkata kotor saat mendaki

Berkata sembarang yang diaggap kotor menjadi pamali saat mendaki. Dipercaya, Gunung Lawu adalah tempat berdiamnya banyak roh halus dari Kerajaan Majapahit. Mereka tidak suka dengan kata-kata kasar dan kotor.

2. Mengeluh saat mendaki

Mengeluh capek atau dingin sangat pamali saat mendaki Lawu, dipercaya jika pendaki mengeluh capek niscaya tidak akan sampai ke puncak. Sementara yang mengeluh dingin niscaya akan makin kedinginan. Banyak pendaki yang mengeluh capek, yang ada malah mereka hanya berputar-putar di area itu sampai mereka menyadari kesalahan mereka dan meminta maaf, maka perjalanan kembali lancar.

Baca Juga: Wah, Penyusunan HPS-OE Jalan Tol PT Waskita Karya Ini Nilai Kontraknya Lebih Tinggi Minimal Rp1 Triliun

3. Seperti yang banyak orang tahu, di Gunug Lawu ada banyak area mistis. Salah satunya pasar setan yang disebut juga pasar Dieng.

Saat melewati pasar setan, seringkali terdengar keriuhan, padahal secara kasat mata tidak terlihat aktivitas apa pun. Nah, jika mendengar suara berbahasa Jawa “Arep tuku opo, Mas?” (mau beli apa mas) segera saja buang uang berapa saja. Yang pasti, buang di sekitar kita mendengar suara tanya itu. Lalu, petik satu daun seperti kita sedang belanja.

4. Dilarang megusir atau mengganggu kupu-kupu berwarna hitam dengan bulatan besar berwarna biru mengkilap.

Dipercaya, itu adalah perwujudan penjaga Gunung Lawu. Kemudian, jika bertemu dengan kupu-kupu jenis ini, maka artinya, pendaki disambut baik oleh penunggu tak kasat mata di sana. Jangan diganggu jika pendaki ingin selamat sampai tujuan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X