KLIKANGGARAN--Tewasnya salah satu mahasiwa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ketika mengikuti Pendidikan Latihan Dasar Resimen Mahasiswa (Diklatsar Menwa) di Sungai Bengawan Solo, Kawasan Jurug, Minggu Sore (24/10/2021), menghiasi Twitter.
Dikatakan oleh Sutanto Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, dikutip dari tirto.id bahwa pihaknya belum mengetahui perihal penyebab kejadian dalam kegitan Diklatsar Menwa yang merenggut nyawa salah seorang mahasiswanya yang bernama Gilang tersebut.
Menurutnya pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan dengan meminta informasi dari segala pihak mengenai kegiatan Diklatsar Menwa tersebut. “Kami tidak masuk ke situ, jadi tunggu saja hasil otopsinya," kata Sutanto.
Baca Juga: Sumpah Pemuda Terlupakan, Halloween Dirayakan
Sutanto menyampaikan bahwa dari kronologi awal yang didengarnya adalah baik dari pihak komandan batalyon, komandan menwa, dan komandan provost mengatakan bahwa memang yang bersangkutan tidak ada gejala kesehatan khusus, hanya kakinya kram sehingga ada yang mendampingi secara khusus ketika mengikuti Diklatsar Menwa itu.
Mengenai kejadian itu, dikutip dari cnnindonesia.com Sunardi, Ayah dari Gilang yang merupakan pensiunan dari TNI menceritakan sedikit kisah sebelum terjadinya kejadian tersebut.
"Pamitnya hari Jumat, dulu anak itu disuruh jadi tentara nggak mau, polisi nggak mau, setelah sudah kuliah malah ikut Menwa. Semangat sekali, kemarin berangkat itu semangat sekali," kata Sunardi.
Baca Juga: Mungkin Kamu adalah People Pleaser, Kenali Tanda dan Bahayanya!
"Kontak terakhir Jumat malam itu. Malam-malam saya nyariin perlengkapan karena dadakan kan. Anak saya bilang, 'Pak sepatunya yang PDL', kebetulan saya masih punya cadangan ada di dus masih baru. Saya cuci tak beliin semir, saya semir dulu, saking semangatnya," tambah Sunardi.
Lebih lanjut Sunardi mengatakan bahwa dirinya tidak tahu kondisi Gilang setelah mengikuti Diklatsar Menwa itu. Sampai pada hari Senin dirinya didatangi oleh dua orang mahasiswa yang merupakan perwakilan dari UNS untuk mengabarkan berita meninggalnya Gilang.
Sunardi tidak ingin menuduh siapa pun dalam kejadian tersebut. Dirinya sepenuhnya menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut sampai tuntas dan jelas perihal kejadian yang sampai merenggut nyawa anaknya tersebut.
Baca Juga: Fadli Zon Ngoceh di Twitter, Minta Pemerintah Buka-bukaan Tentang Harga Tes PCR
"Saya nggak menuduh kesalahan siapa. Saya cuma ingin tahu, kan belum tentu penganiayaan hasilnya (autopsi), kita nggak bisa nuduh kan. Bagaimanapun hasilnya saya terima dengan ikhlas," ungkapnya.
Dengan kejadian itu, Rektorat UNS menghentikan kegiatan Diklatsar Menwa tersebut untuk mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatannya.