Palembang, Klikanggaran.Com --Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sriwijaya (BEM Unsri) masih menelusuri dugaan pelecehaan seksual oleh oknum dosen terhadap mahasiswa bimbingan skripsi.
Penelusuran dilakukan setelah beredar curhatan seseorang yang mengaku mahasiswi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen di lingkungan Universitas Sriwijaya (Unsri).
Menteri Pemberdayaan Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya, Syarifah mengatakan,mereka belum mengetahui identitas korban.
Baca Juga: Rapat Pemkot Tegal Dengan Para Pelaku Usaha Terdampak Proyek City Walk Malioboro Kota Tegal Tegang
“Sampai saat ini kami belum mengetahui identitasnya dari korban” Ujarnya saat ditemui di ruang BEM UNSRI, Selasa 28 September 2021.
Syarifah mengatakan, diduga korban menggunakan akun fake saat membuat curhatan dugaan pelecehan seksual tersebut di media sosial.
“Sejauh ini akun yang beredar di media sosial Twitter itu masih akun samaran atau anonim” tambahnya.
Baca Juga: Tak Penuhi Panggilan Ombudsman, Kakanwil Kemenkumham Sumut Disebut Tidak Koperatif
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya akan terus mengusut kasus ini sampai menemukan titik terang, termasuk mengetahui siapa oknum dosen yang telah melakukan tindakan asusila tersebut.
“BEM KM Unsri lewat pemberdayaan Perempuan akan terus mengusut tuntas dan mengawal kasus ini. Jika benar-benar ini kasus yang terjadi” katanya.
Saat disinggung kasus ini dapat mencemarkan nama baik Unsri, Syarifah menambahkan pihaknya sedang mencari tahu siapa yang mengunggah akun tersebut.
Baca Juga: Tudingan Gatot Bikin Dudung Meradang, Itu Tudingan Keji!
”Sejauh ini kami semua, baik dari pihak rektorat, dari BEM dan teman-teman yang lain sedang berusaha untuk mencari kejelasan identitas dan validitas dari kasus ini” tegasnya.
Menurut Syarifah, mereka telah mengelar rapat dengan pihak rektorat untuk membahas program Sriwijaya Care. Program itu merupakan layanan aduan bagi mahasiswa Unsri.