Pangkostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman, akhirnya bicara setelah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaitkan tidak adanya patung Soeharto, Sarwo Edhi dan Nasution di dalam Museum Dharma Bakti Kostrad dengan telah disusupinya TNI AD oleh PKI.
Dudung jelas meradang sebab tudingan Gatot itu seolah-olah mengarah kepada institusinya dan berdasarkan penarikan kesimpulan yang lemah.
Dudung mengatakan bahwa Kostrad tidak memiliki ide untuk membongkar patung-patung tersebut. Patung-patung itu diambil oleh penggagas pembuatannya, yaitu Letjen TNI (Purn) AY Nasution.
Dudung membenarkan bahwa dia mengizinkan AY Nasution mengambil patung-patung tersebut, sebab AY Nasution menyampaikan alasan pribadi.
Alasan pribadi yang disampaikan AY Nasution kepada Dudung bahwa Letjen TNI (Purn) AY Nasution merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.
"Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," tuturnya.
Dudung menepis jika pengambilan patung itu disimpulkan TNI melupakan peristiwa G-30S-PKI.
Dudung menegaskan pihaknya tak pernah melupakan peristiwa itu.
Baca Juga: Fakta Menarik! Bulu Mata Palsu dari Purworejo Terbang ke Amerika
Oleh sebab itu, Dudung menilai tudingan Gatot bahwa TNI disusupi PKI gara-gara patung itu tidaklah benar.
Tuduhan itu, kata Dudung, adalah tudingan yang keji.
"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami. Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad. Dalam Islam, disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," jelasnya, dilansir detik.com.
Baca Juga: Duh, Sumpah, Indah Nian Potret Ini: Seorang Ibu Setia Dampingi Anaknya Ikuti Seleksi CPNS Kejaksaan
Artikel Terkait
Gubernur Jambi, Al Haris Paparkan Percepatan Penanganan Covid-19 di Jambi kepada Paanglima TNI dan Kapolri
Ikuti Arahan Penanganan Covid-19, Bupati Batang Hari Tersenyum Senang Mendengar Selorohan Panglima TNI
TNI Buka Pendaftaran Perwira Karier: Ada 77 Jurusan yang Dibutuhkan. Apa saja?
Publik Paling Percaya pada TNI, lalu Presiden. Publik Tidak Percaya pada? Siapa?
Panglima TNI Enggan Berpolemik dengan Jenderal Purn Gatot Nurmantyo soal Dugaan Penyusupan PKI