peristiwa-ibu-kota

Siapa Bjorka Akhirnya Terungkap: Polisi Tangkap WFT, Hacker 22 Tahun di Balik Akun Bjorkanesiaa Usai 6 Bulan Penyelidikan

Jumat, 3 Oktober 2025 | 06:40 WIB
Foto ilustrasi hacker - Polisi menangkap ‘Bjorka’ terkait akses ilegal data nasabah. ((Unsplash/ikuvkevk))


(KLIKANGGARAN) – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap pria berinisial WFT (22) yang diyakini sebagai sosok di balik akun X (Twitter) @bjorkanesiaa, yang dikenal publik dengan nama Bjorka.

WFT dituding melakukan akses ilegal terhadap data nasabah salah satu bank swasta dengan modus manipulasi data seolah-olah berasal dari database resmi bank tersebut.

“Peran dari tersangka, yang bersangkutan adalah pemilik akun media sosial X dengan nama akun Bjorka dan @bjorkanesiaa versi 2020,” ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam konferensi pers, Kamis (2/10/2025).

Baca Juga: Cak Imin Dorong Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Janjikan Akses Layanan Kesehatan Kembali Normal untuk Jutaan Peserta

“Kemudian perannya yang kedua, mengunggah tampilan database akun nasabah salah satu tampilan database akun nasabah salah satu bank swasta di Indonesia dan mengambil tampilan database akun nasabah bank dari dark forum,” imbuhnya.

Penangkapan WFT dilakukan pada 23 September 2025 di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Identitas Bjorka yang Terkuak

Proses pengungkapan identitas ini memakan waktu hingga enam bulan. Polisi harus melacak jejak digital dan mengumpulkan bukti sebelum menetapkan WFT sebagai tersangka.

Baca Juga: Shell Indonesia Keluhkan Kuota Impor BBM, Bahlil Tegaskan Jatah 110 Persen dan Dorong Kolaborasi SPBU Swasta dengan Pertamina

“Selama ini pelaku sudah memiliki akun di beberapa biasa kita kenal dark web, sudah mulai mengeksplor sejak tahun 2020. Saat kita mulai mengeksplor di situ, akan ada banyak hal yang aneh kita temukan, salah satunya adalah data terkait data-data pribadi yang dijual oleh para pelaku, hacker, atau ransomware,” ujar Wakil Direktur Reserse Siber AKBP Fian Yunus.

Fian menambahkan, akun Bjorka aktif pada Desember 2024 sebelum bertransformasi dengan berbagai nama samaran. Pada Desember 2024 menjadi SkyWave, Maret 2025 berganti Shiny Hunter, lalu Agustus 2025 memakai identitas Opposite 6890.

“Tujuan pelaku melakukan perubahan nama untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam email, telepon, atau apapun sehingga yang bersangkutan sangat susah dilacak,” jelas Fian.

Baca Juga: Uang Pensiun Seumur Hidup DPR Digugat ke MK, Dasco Sebut Ikuti Putusan dan Puan Maharani Ingatkan Semua Harus Sesuai Aturan

Data Dijual dengan Kripto

Penyidikan juga mengungkapkan bahwa WFT memiliki sejumlah data lain, baik dari dalam maupun luar negeri, yang dijual di forum gelap.

Halaman:

Tags

Terkini