peristiwa-ibu-kota

Inilah Pernyataan yang Bikin Menkeu Purbaya Minta Maaf: Klaim Ekonomi RI Aman Bersamanya hingga Polemik Tuntutan 17 Plus 8

Rabu, 10 September 2025 | 06:33 WIB
Menkeu Purbaya meminta maaf usai pernyataannya terkait tuntutan 17 plus 8 menuai perhatian publik. ((Youtube/Kementerian Keuangan RI))


(KLIKANGGARAN) - Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, menjadi sorotan publik sejak resmi dilantik menggantikan Sri Mulyani pada Senin, 8 September 2025. Sejumlah pernyataannya menuai pro dan kontra, bahkan membuat dirinya harus meminta maaf secara terbuka.

Sebelum masuk kabinet, Purbaya pernah mengulas kondisi ekonomi global ketika masih menjabat Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Dalam wawancara bersama Putri Tanjung di kanal YouTube CXO Media, 20 Agustus 2025, ia mengaku optimistis dengan ketahanan ekonomi RI.

Baca Juga: Ferry Irwandi Kenang Sri Mulyani Pamit dari Menkeu, Sebut Sosoknya Ibu, Guru, hingga Mentor yang Tak Sekadar Pejabat Biasa

"Saya melihat, saat dunia gonjang-ganjing ekonomi dunia akan runtuh, tapi rupanya tidak buruk, Kalau kita tarik ke 2020, kenaikannya masih 3 persen, artinya masih lumayan," ujar Purbaya.

Ia menilai banyak warga terlalu mudah terpengaruh narasi negatif, termasuk yang ramai di media sosial.


"Hanya orang di sini (Indonesia) tidak mengerti, kepengen ikut tren saja. Ketika orang bilang, di sana (negara luar) ekonomi jelek, ada perang, ada trade war," jelasnya.

Baca Juga: Bobby Nasution Tegaskan Perubahan Tunjangan Rumah DPRD Sumut Harus Lewat Kesepakatan Pemprov, DPRD, dan Tim Appraisal

"Padahal sebenarnya trade war kita (Indonesia) untung, jadi globalnya tidak ada masalah," tambahnya.

Menurutnya, kekuatan ekonomi domestik Indonesia jauh lebih tangguh dibanding negara lain saat krisis 2008–2009.


"Jepang tumbuhnya negatif, Amerika negatif, Malaysia, Singapura, Thailand juga ikut negatif. Tapi kita tumbuh 4,6 persen. Karena apa? karena kita jaga permintaan ekonomi domestiknya," tegas Purbaya.

Ia pun menyoroti generasi muda yang kerap melabeli Indonesia "suram" di media sosial.

Baca Juga: Resmi Jadi Menko Polkam Ad Interim, Sjafrie Sjamsoeddin Siap Jalankan Peran Ganda Usai Reshuffle Kabinet Prabowo
"Jadi yang dibilang di TikTok, anak-anak muda bilang 'Indonesia suram', itu salah, karena mereka tidak mengerti struktur ekonomi dan bagaimana cara memperbaikinya," katanya.

"Nah kebetulan saya tahu, jadi kebetulan kalau ada saya, selama ada saya, tenang-tenang saja lah," pungkas Purbaya dalam wawancara itu.

Namun, setelah menjadi Menkeu, gaya komunikasinya justru menuai kritik. Pernyataannya soal tuntutan 17 plus 8 dipelintir publik hingga memunculkan sorotan tajam.

Halaman:

Tags

Terkini