(KLIKANGGARAN) -- Proses pencarian dan evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Hingga Minggu malam, 5 Oktober 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 49 korban meninggal dunia ditemukan, termasuk lima potongan tubuh manusia.
“Akumulasi data korban meninggal dunia menjadi 49 orang, sedangkan jumlah bagian tubuh yang ditemukan menjadi lima potongan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya.
Abdul menambahkan bahwa seluruh jenazah yang ditemukan telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Data terbaru menunjukkan masih ada 14 orang yang belum ditemukan, sementara jumlah korban selamat mencapai 104 orang. Dari angka tersebut, enam orang masih menjalani perawatan intensif, 97 orang sudah selesai dirawat, dan satu orang telah dipulangkan.
Kendala di Lapangan
Upaya pembersihan puing reruntuhan menghadapi tantangan baru karena sebagian struktur bangunan yang roboh terhubung dengan gedung lama di sisi selatan.
Baca Juga: Efektivitas Udunan Seribu per Hari Dedi Mulyadi Dipertanyakan, APBD Jabar Naik hingga Rp31 Triliun
Kondisi gedung tersebut kini miring dan berpotensi roboh jika pembongkaran dilakukan tergesa-gesa. Tim SAR pun menunda pembongkaran total sampai kajian teknis selesai dilakukan.
Untuk menjamin keselamatan, tim ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) turut dilibatkan memberikan rekomendasi teknis.
“Tim diharuskan membuat penahan gedung lama yang masih berdiri agar selama proses cutting dapat dilakukan tanpa merusak apapun,” ungkap Abdul.
Langkah ini diambil agar proses evakuasi tetap aman dan tidak menimbulkan kerusakan tambahan di sekitar lokasi pondok.
Instruksi Evaluasi dari Presiden Prabowo
Tragedi di Ponpes Al Khoziny membuat pemerintah mengambil langkah evaluasi besar-besaran terhadap bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajarannya untuk memastikan keamanan infrastruktur lembaga pendidikan keagamaan.
Artikel Terkait
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, 5 Santri Meninggal: Kisah Kakak Selamat Usai Berusaha Tolong Adiknya dari Reruntuhan
Tim SAR Pakai Excavator Breaker untuk Evakuasi Ponpes Al Khoziny, 10 Korban Meninggal dan 55 Masih Tertimbun
Kisah Pilu Korban Selamat Musala Al Khoziny: Dari Amputasi Tangan, Bertahan Puasa 3 Hari, hingga Salat di Bawah Puing
BNPB Ingatkan Keluarga Korban Al-Khoziny Tak Terobos Puing, Risiko Reruntuhan ‘Pancake’ Masih Mengintai
Tragedi Al Khoziny Hari ke-7: 37 Korban Tewas, Mobil Mercy Ditemukan di Reruntuhan, Mimbar Musala Masih Berdiri