Kisah Pilu Korban Selamat Musala Al Khoziny: Dari Amputasi Tangan, Bertahan Puasa 3 Hari, hingga Salat di Bawah Puing

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 20:54 WIB
Mengintip sederet momen dramatis penyelamatan korban insiden runtuhnya bangunan 3 lantai di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo.  ((X.com/@basarnas114yyk))
Mengintip sederet momen dramatis penyelamatan korban insiden runtuhnya bangunan 3 lantai di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo. ((X.com/@basarnas114yyk))

(KLIKANGGARAN) – Tragedi ambruknya bangunan musala tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin, 29 September 2025 lalu, masih meninggalkan duka mendalam.

Hingga Sabtu, 4 Oktober 2025, Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menyebutkan jumlah korban mencapai 118 orang.


"Jumlah total sekarang 118 orang, dengan rincian 14 meninggal dunia dan 104 selamat," kata Nanang di lokasi kejadian.

Sebelumnya, pada Kamis, 2 Oktober 2025, Tim SAR Gabungan memastikan tidak lagi menemukan tanda kehidupan di bawah reruntuhan. Salah satu korban terakhir yang ditemukan masih hidup adalah Syaiful Rosi Abdillah (13), yang kini menjalani perawatan intensif.

Baca Juga: Praperadilan Nadiem Makarim: Dari Jerit Hati Sang Ibu, Harapan Bebas dari Hotman Paris, hingga Sorotan Kerugian Rp1,98 Triliun

Cerita penyelamatan korban menghadirkan kisah dramatis yang penuh haru, mulai dari tindakan medis darurat hingga keteguhan iman para santri.

Amputasi Demi Bertahan Hidup

Nur Ahmad, salah satu korban selamat, terpaksa harus kehilangan tangan kirinya demi bisa keluar dari puing beton. Proses penyelamatan dilakukan Tim SAR Gabungan pada Selasa, 30 September 2025.

Dokter yang menangani langsung amputasi itu, dr. Aaron Franklyn Suaduon Simatupang, menuturkan betapa genting kondisi saat itu.

Baca Juga: Konflik Ashanty vs Eks Karyawan Memanas: Dugaan Rampas Aset, Laporan Balik Ayu, hingga Tudingan Penggelapan Rp3 Miliar


"Pikiran saya, saya sudah siap mati sama pasien kalau bangunan itu runtuh. Karena itu sangat berbahaya, salah gerak sedikit ambruk," ujar Aaron pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Akhirnya, setelah operasi darurat selesai pukul 01.30 WIB, Ahmad bisa dievakuasi dan dibawa ke ICU.

Tiga Hari Bertahan Tanpa Asupan

Kisah tak kalah menyayat hati dialami oleh Syaiful Rosi Abdillah (13). Santri ini terjebak selama tiga hari di balik reruntuhan dengan kondisi kaki kanan remuk hingga akhirnya harus diamputasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X