Terkait kekhawatiran orang tua, Tetty mengakui kecemasan masih terasa kuat.
“Orang tua murid yang terutama memberikan restu karena mereka juga kan masih takut-takut, jangan-jangan ada kejadian lagi,” ujarnya.
Rangkaian Fakta Ledakan SMAN 72 Jakarta
Ledakan terjadi saat siswa serta tenaga pendidik sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah. Akibatnya, 96 orang menjadi korban—67 luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 luka berat.
Dalam temuan Polda Metro Jaya, terdapat tujuh bom yang berada di kawasan sekolah.
Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, menjelaskan,
“Total ada 7 buah bom, di TKP satu, dua bom sudah meledak dengan aktivasi receiver yang dikendalikan dengan remote control yang remote-nya kami temukan di taman baca.”
Henik menambahkan, “Kemudian di TKP kedua, ada 2 bom sumbu bakar dengan casing pipa, kondisi sudah meledak, namun tidak sempurna dan 2 bom dengan casing pipa logam, kondisi masih aktif.”
Satu bom lain ditemukan dalam casing kaleng minuman dan belum meledak.
Terduga pelaku merupakan pelajar sendiri dan dikategorikan sebagai ABH (anak berhadapan dengan hukum). Pemeriksaannya akan dilakukan setelah kondisi kesehatannya pulih.**
Artikel Terkait
UPDATE LEDAKAN SMAN 72: Orang Tua Korban Keluhkan Belum Ada Kepastian Tanggungan Biaya, Sebut Belum Pernah Ditemui Pejabat Pemerintah
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Sadar Usai Operasi, Polisi Dalami Dugaan Perundungan dan Kondisi Keluarga yang Sunyi
Gubernur DKI Bantah Isu Bullying di SMAN 72, Sebut Pelaku Ledakan Terpengaruh Tayangan Kekerasan
Fakta Terkini Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72: Dipindah Kamar Rawat, Polisi Tunggu Waktu Pemeriksaan
Psikologi Siswa Belum Stabil Usai Ledakan SMAN 72: PJJ Diperpanjang, Orang Tua Diminta Setujui Hybrid dan Pelaku Tunggu Pemeriksaan