Survei Majalah Time dari 25 hingga 30 Agustus 1992. Lebih 40% pemilih Amerika berpendapat kondisi ekonomi Amerika sangat buruk.
Survei yang dilakukan oleh USA Today pada 4 November 1992, menunjukkan 50% percaya bahwa Clinton dapat memperbaiki ekonomi. Sekitar 47% berpendapat Perot juga mampu mengatasi ekonomi. Sebaliknya Bush selaku Incumbent hanya mendapatkan 20% saja.
Ketepatan strategi positioning membuat Clinton memenangkan pemilu presiden AS 1992, mengalahkan incumbent George Bush.
-000-
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara membuat positioning? Secara umum, langkah dalam melakukan positioning bisa dibagi ke dalam dua tahap.
Pertama: mengidentifikasi dan menginventarisir kekuatan dan kelemahan kandidat.
Ini bisa dilakukan lewat riset. Misalnya dengan survei, menanyakan kepada pemilih apa yang disukai dan tidak disukai soal kandidat. itu juga bisa dilakukan melalui kelompok diskusi terbatas (Focus Group Discussion / FGD).
Kekuatan kandidat secara umum bisa dibagi ke dalam dua bagian: Isu personal dan Isu politik.
Kekuatan personal itu aneka kelebihan personal yang dimiliki kandidat. Misalnya, Ia sangat berpengalaman dalam pemerintahan. Atau Ia memiliki track record masa lalu yang bersih. Atau kepribadiannya yang hangat, atau kewibawaan karena prestasi keberhasilan. Dan sebagainya.
Sementara kekuatan politik itu momentum politik yang menguntungkan kandidat. Misalnya, publik saat itu tidak puas dengan pemerintahan yang ada (incumbent). Ini kekuatan politik bagi kandidat yang bukan orang pemerintahan. Yaitu kandidat outsider: yang tak ikut pemerintahan saat itu.
Atau publik saat ini menginginkan orang baru. Ini menjadi kekuatan politik bagi kandidat yang kebetulan berusia muda dan fresh.
Kedua: Inventarisir Kekuatan dan Kelemahan Lawan (Kompetitor)
Sama dengan identifikasi kekuatan kandidat. Kekuatan dan kelemahan kompetitor bisa berupa personal. Bisa pula kelemahan itu dari sisi momentum politik.
Riset dan penelitian ilmiah (misalnya lewat survei atau Focus Group Discussion) bisa membantu kita mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kompetitor dengan lebih objektif.
Langkah paling penting dalam penyusunan brand politik adalah membuat perbandingan (contrasting) antara kandidat (klien) dengan kompetitor. Ini bisa dilakukan dengan membandingkan kekuatan / kelemahan kandidat dengan kekuatan / kelemahan kompetitor.