Palembang, Klikanggaran.com
Selain sebagai makhluk individu yang diberikan Tuhan kelebihan berupa akal dan pikiran, manusia juga tidak akan bisa melepaskan diri sebagai zoon politicon atau mahkluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial dengan manusia lainnya.
Dalam interaksi sosial inilah, manusia bisa tumbuh kembang menjadi insan yang bertambah nilainya, atau juga bisa mengaktualisasi dirinya, membandingkan apa saja kekurangannya dengan yang dimiliki oleh orang lain.
Pepatah mengatakan sebaik-baiknya manusia ialah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Belajar yang paling baik itu adalah belajar dari sebuah pengalaman. Banyak teman banyak juga rezeki.
Pepatah tersebut menandakan betapa pentingnya kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini untuk melakukan sebuah interaksi sosial dengan manusia lainnya. Karena dengan begitu, ilmu, pengalaman, kematangan dalam berpikir, dan peluang lainnya bisa kita dapatkan dari sebuah interaksi yang terkadang kita anggap tidak terlalu penting untuk kita lakukan.
Misalnya, interaksi antara seorang ibu dengan anak kecilnya. Dari interaksi tersebut seorang anak akan menguasai dan memahami bahasa tubuh dari ibunya atau akan menambahkan hubungan sikologis antara si anak dan ibunya. Interaksi seorang Guru dengan anak didiknya. Pada interaksi ini akan menumbuhkan rasa emosional dan kedekatan lebih antara siswa dan para guru, sehingga para siswa tidak canggung bertanya pada gurunya bila ada yang kurang paham.
Begitu juga interaksi kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jauh sebelum republik ini merdeka, nenek moyang kita telah mengajari kita akan semangat gotong royong. Bahkan, semangat kegotong royongan tersebut terus dihimbau dan digalakkan hingga saat ini ditengah tegerusnya budaya lokal akibat masuknya budaya luar yang secara perlahan dapat mengancam kebudayaan dan adat istiadat asli bangsa Indonesia.
Perilaku gotong royong sendiri akan timbul dengan sendirinya dari sebuah interaksi sosial dalam kehidupan kita bermasyarakat. Melalui interaksi sosial, apalagi dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, tanpa kita sadari akan menumbuhkan ikatan batin dan rasa persaudaraan yang lebih di antara sesama manusia, sehingga masing-masing kita akan memiliki rasa untuk saling memiliki, membantu, dan berempati. Yang pada akhirnya akan mendorong manusia untuk saling berbagi atas beban yang sedang dialami.
Artikel ini merupakan Opini.
Ditulis: Budi Suwarno, SH (Jurnalis Klikanggaran.com)