opini

Ratna Sarumpaet: Yang Penting Bukan Ahok

Selasa, 9 Agustus 2016 | 11:16 WIB
images_berita_Ags16_1.-Ratna-Tolak-Ahok

Jakarta, KlikAnggaran.Com - Aktifis Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI), Ratna Sarumpaet menilai, saat ini kondisi Jakarta sudah berada jauh dari kata manusiawi dan beradab. Penggusuran demi penggusuran dengan cara paksa yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta seakan makin menegaskan bahwa Jakarta sudah tidak ramah terhadap rakyat kecil.

Merubah Jakarta Harus dimulai dari merubah pemimpinnya, karena segala kebijakan ditentukan dari sana. Oleh sebab itu, saat ini dirinya beserta beberapa elemen masyarakat lainnya mencoba menawarkan solusi kepemimpinan DKI Jakarta dengan mengusung Rizal Ramli sebagai calon gubernur.

 

Menurutnya, sosok Rizal Ramli pas dan tepat untuk Jakarta ke depannya. Selain mumpuni dalam bidang ekonomi makro, Rizal juga terkenal dengan keberpihakannya terhadap rakyat kecil.

"Yang penting No Ahok, lebih baik Rizal daripada Ahok. Dan, saya juga tidak menutup dukungan saya kepada calon lainnya, yang penting No Ahok," kata Ratna di Gedung Joeang, Cikini, Jakarta, Senin (08/08/16).

Ratna menambahkan, meski saat ini belum ada satu pun partai politik yang menyatakan akan mendukung Rizal, namun dirinya berpendapat bahwa harus ada solusi yang ditawarkan. Mengingat saat ini baru nama Ahok seorang yang telah mencalonkan diri dengan diusung tiga partai politik (Golkar, Nasdem, Hanura).

Karena tidak mungkin kita membiarkan kedzoliman terhadap warga Jakarta terus terjadi. Ahok dengan segala dosa dan kesalahannya harus segera dihentikan, dan solusinya adalah dengan mendukung Rizal Ramli maju dalam pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung tahun depan.

Aktifis perempuan yang konsen dalam bidang kemanusiaan ini juga menambahkan, bahwa saat ini dirinya banyak berharap kepada partai politik untuk dapat mengusung Rizal Ramli sebagai calon gubernur menghadapi Ahok. Ahok harus dikalahkan, jangan sampai warga Jakarta terus menerus didzolimi oleh Ahok.

"Dari deretan kesalahan Ahok, yang paling besar kesalahannya adalah penggusuran. Menjanjikan warga direlokasi ke rumah susun, tapi itu hanya ‎untuk karyawan dan disewakan, bukan untuk masyarakat kecil," tutup Ratna.

 

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB