opini

Pemkab PALI, Masih Adakah Budaya Malu???

Rabu, 25 Oktober 2017 | 11:24 WIB
images_berita_Okt17_BUDI-Malu

Pali, Klikanggaran.com (25/10/17) - Anjing menggongong kafilah tetap berlalu. Pepatah tersebut mungkin tepat untuk dialamatkan kepada Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan jajarannya. Lantaran hal negatif terus hits dan menghiasi sejumlah pemberitaan, yang menyoroti sejumlah kebijakan dan pembangunan baik infrastruktur maupun konstruksi, yang diduga asal jadi dan tak masuk di akal.

Nyatanya, hal tersebut tak membuat jajaran Pemkab Pali dan dinas terkait bercermin diri dan melakukan perubahan mindset atau pola kerja mereka. Misalnya saja, viralnya pemberitaan mengenai pembangunan Dump tembok penahan tanah pada Sungai Beracung dalam Kota Pendopo, Talang Ubi, beberapa bulan yang lalu. Proyek itu menelan uang rakyat hingga milyaran rupiah, namun baru beberapa bulan sudah ada yang retak-retak dan ambruk.

Ada lagi, pembangunan Rumah Sakit Pratama Tanah Abang Tipe D dari Dinas PU Ck Kabupaten Pali yang menyedot uang rakyat hingga mencapai 17 milyar rupiah, namun pembagunannya di lapangan terkesan mangkrak, dimana tumbuh-tumbuhan telah hidup subur, bahkan mengalahkan fisik bangunan.

Publik Serepat Serasan juga tak pernah bisa lupa perihal tindakan pembongkaran dan pengalihfungsian aset daerah Kantor Camat Talang Ubi menjadi rumah cinta yang menuai polemik dan kontroversi di masyarakat. Karena selain diduga pembangunannya mendahului anggaran, sejumlah tokoh dan kalangan mempertanyakan kebijakan yang dinilai Toker dan berani dari Pemkab Pali tersebut.

Mereka harus merobohkan icon tonggak sejarah pemerintahan, yaitu Kantor Camat Talang Ubi Gaya Lame. Sehingga para Camat dan stafnya terpaksa berkantor dari gedung sewaan rumah warga.

Meski hits dan selalu disorot media perihal pembangunan Kabupaten Pali, namun sepertinya tak membuat Pemkab Pali dan jajarannya malu dan tergerak hati untuk bekerja dengan lebih baik lagi.

Sebut saja misalnya pembangunan jalan setapak pada kebun warga yang terletak di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Pali. Nampak seperti sirkuit MotoGP, melenggok-lenggok dan terkesan dibangun semau jidatnya saja. Seakan dinas terkait lupa jika pembagunannya berasal dari uang rakyat yang mencapai ratusan juta rupiah.

Terbaru, muncul lagi permasalahan klasik seperti penyakit rutin yang selalu datang dan hinggap di Bumi Serepat Serasan. Kali ini perihal viralnya di medsos terkait ambruknya jembatan menuju Desa Muara Ikan, Kecamatan Penukal Utara, serta robohnya Pasar Desa Air Ritam yang tergolong baru beberapa tahun dibangun dengan dana yang cukup fantastis, milyaran rupiah. Namun, kini ambruk diterpa angin kencang, yang dugaannya diakibatkan konstruksi bangunan yang begitu buruk.

Demikian disampaikan aktivis, pejuang, dan warga asli Kabupaten Pali, Nursamsu, pada Klikanggaran.com, Rabu (26/10/17).

 

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB