KLIKANGGARAN- Pada pagi hari itu cuaca nampak terasa lembab dan amat sejuk, maklum ya guys pada malam harinya hujan dengan intensitas ringan hingga berat mengguyur sebagian besar negeri impian.
Terkadang, sesekali masih terlihat tetesan air jatuh di dedaunan Pohan mangga di beberapa teras rumah warga.
Hurfff...hurfff....ku hirup secangkir kopi di atas meja dengan nikmatnya. Huar... nikmatnya terasa hingga ke ubun-ubun yang seakan membuat pikiranku nyaman melayang.
Tring...tring..tring bunyi notifikasi grup WhatsApp, maklum guys ada banyak grup Medsos WhatsApp yang saya ikuti. Tak sengaja terbacalah salah satu ucapan duka atas meninggalnya suami sang Adipati di kesultanan negeri impian.
Namun, nampaknya kabar duka dari sang Adipati tak begitu antusias ditanggapi oleh para penghuni grup WhatsApp dan para petinggi kesultanan. Padahal sang Adipati adalah orang penting dan mendominasi segala urusan di negeri impian. Mulai, urusan politik, pemerintahan bahkan hukum sekalipun. Konon katanya, pengaruh sang Adipati menembus beberapa wilayah kadipaten, sang Sultan pun tak akan sanggup untuk melawannya.
"Dua bulan gaji saya tak dibayar. Padahal mau lebaran. Sayapun dilengserkan dengan begitu saja. Sedih kalau mau dikenang. Biarlah Allah yang mengingatkannya," curhat salah satu pegawai keresidenan Negeri Impian yang merasa jadi korban kezaliman sang Adipati.
Kematian adalah sesuatu yang pasti akan dialami oleh tiap-tiap mahkluk yang bernyawa. Musibah kematian dan cobaan lainnya adalah ujian sekaligus peringatan Tuhan kepada makhluknya, bahwa kekuasaan Allah SWT yang paling tinggi. Maka, jangan sampai kita berbuat melampaui batas-batas kemanusiaan apalagi sampai menzalimi. Karena pada hakikatnya, harta, tahta dan jabatan hanyalah sebuah titipan dan tidak akan dibawa mati.
"Akan kah Sang Adipati sadar akan sepak terjangnya yang banyak membuat orang teraniaya? Kita lihat saja nantinya!
Bersambung....!
Artikel di atas adalah jenis karangan bebas dalam bentuk feature yang menitipkan pesan-pesan kepada khalayak pentingnya untuk selalu menebar kebaikan dan menjauhi sifat-sifat tamak, Sombong dan menzalimi. Tidak ada maksud untuk menebarkan rasa kebencian dan permusuhan.