KLIKANGGARAN -- Selama menjalani masa perkuliahan, saya telah mengikuti berbagai mata kuliah dengan beragam karakter dosen yang mengajar.
Namun, jika diminta menyebut satu pengalaman yang paling berkesan, saya tanpa ragu akan memilih sebuah mata kuliah yang saya tempuh pada semester dua, yaitu Matematika Diskrit.
Mata kuliah ini bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak materi yang bersifat abstrak dan menuntut kemampuan berpikir logis serta ketekunan dalam memahami konsep. Meskipun demikian, penyampaian materi oleh dosen pengampu sangat membantu dalam menjembatani kerumitan konsep-konsep tersebut.
Baca Juga: Pentingnya Metode Numerik dalam Menyelesaikan Masalah
Beliau mampu menjelaskan materi dengan bahasa yang sederhana, sistematis, dan mudah dipahami. Suasana kelas pun terasa hidup dan menyenangkan, dipenuhi dengan antusiasme belajar yang tinggi.
Selain Matematika Diskrit, dosen yang sama juga mengampu mata kuliah Teori Bilangan di semester tersebut. Kedua mata kuliah ini memberikan pengalaman belajar yang sangat mendalam dan memperkuat kemampuan berpikir analitis saya. Dengan intensitas pertemuan yang rutin, saya merasa mendapatkan asupan logika dan pola pikir yang sangat bermanfaat dalam menunjang perkembangan akademik saya.
Baca Juga: Kalkulus 2 Tak Lagi Menakutkan: Mengubah Tantangan Menjadi Pemahaman
Dosen pengampu merupakan sosok yang tegas namun adil, disiplin namun tetap bersahabat. Beliau selalu terbuka terhadap pertanyaan dan diskusi, serta menciptakan suasana kelas yang interaktif dan inklusif. Mahasiswa merasa dihargai, didengar, dan didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar.
Pengalaman belajar dalam dua mata kuliah tersebut tidak hanya memperkaya pengetahuan saya dalam bidang matematika, tetapi juga membentuk pola pikir yang logis, runtut, dan sistematis—kemampuan yang sangat berguna, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya, perkuliahan di semester dua itu merupakan salah satu pengalaman paling berharga selama masa studi. Dosen pengampu tidak sekadar mengajar, tetapi juga memberi inspirasi dan teladan sebagai seorang pendidik sejati. Pengalaman tersebut menjadi pengingat bahwa pembelajaran yang baik bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang bagaimana ia disampaikan dan dihayati.
Penulis : Anneke Lutfia Putri (Mahasiswa Prodi Matematika Unpam)